TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo hadir dalam Rakernas I Partai Pelita di Mercure Ancol, Jakarta Utara.
Dalam kehadirannya itu, Gatot ditawari oleh Ketua Umum Partai Pelita masuk ke Partai Pelita.
Awalnya, Beni mengucapkan terima kasih kepada tamu kehormatan yang telah datang, di antaranya Wagub DKI Jakarta Riza Patria, Ketua Partai PRIMA Agus Jabo Priyono, dan Wakil Ketua Umum Partai Ummat Buni Yani.
Beni menyebut bahwa Gatot adalah sosok prajurit TNI yang berjiwa aktivis.
"Karena jarang sekali seorang Panglima TNI mau berada di tengah-tengah masa untuk mendengarkan aspirasi, tidak takut untuk dikritik, bahkan dihujat di tengah masa. Saya pikir beliau merupakan prajurit yang aktivis. Terima kasih Pak Gatot," kata Beni dalam sambutannya, Senin (16/5/2022).
Baca juga: Wagub DKI Tegaskan Jakarta International Stadium Diprioritaskan untuk Kegiatan Olahraga
Baca juga: Dukungan Jadi Pengganti Anies Mengalir Deras dari PWNU DKI, Begini Respons Airin
Kemudian, Beni menutup sambutan terima kasih kepada Gatot tersebut dengan ajakan agar Gatot mau bergabung ke Partai Pelita.
"Ya kalau berminat masuklah Pak ke Partai Pelita. Kita berjuang bersama-sama membangun partai ini. Jangan ke (Partai) Ummat pak," ujar Beni seraya tertawa kecil.
Para peserta Rakernas pun tampak tertawa mendengar ajak tersebut dan diikuti oleh tepuk tangan.
Sebelumnya, Partai Pelita telah secara resmi dideklarasikan pada Senin (28/8/2022) ini di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat.
Diketahui, dalam jajaran Partai Pelita ini terdapat nama Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin sebagai Majelis Penasihat Partai (MPP).
Baca juga: Gatot Nurmantyo dan Rocky Gerung Hadiri Rakernas I Partai Pelita
Baca juga: Zulhas: Kehadiran Partai Ummat & Partai Pelita tak Perlu Membuat Kader PAN Merasa Tersaingi
Ketua Umum Partai Pelita, Beni Pramula mengungkapkan alasan pihaknya menggelar deklarasi di Gedung Joeang 45, kata dia, tempat ini menandakan semangat Partai Pelita dalam rangka membuat perubahan di tanah air.
"Partai pelita kita deklarasikan di gedung yang sangat bersejarah ini di Gedung Joeang itu menandakan bahwa kami anak anak muda generasi milenial siap berjuang untuk menjadi garda terdepan dalam rangka perubahan di republik ini melalui partai pelita," kata Beni saat ditemui awak media di Gedung Joeang 45 setelah deklarasi, Senin (28/2/2022).
Dalam deklarasinya, Beni mengungkapkan gagasan pokok partai.
Di mana, partai yang memiliki tagline Habis Gelap Terbitlah Pelita itu kata dia, menghadirkan politik yang berkeadaban.
"Pelita ingin menghadirkan politik gagasan yang berkeadaban yg menjadikan partai politik tidak hanya sekedar alat untuk mencapai kekuasaan namun lebih dari itu politik nilai dan keteladanan," kata Beni dalam deklarasinya.
Baca juga: Tingkat Kepuasan Publik ke Jokowi Turun Karena Migor, PKS: Jangan Sepelekan Kebutuhan Pokok Keluarga
Baca juga: Tingkat Kepuasan Terhadap Jokowi Menurun, Stafsus Mensesneg Sebut Harapan Masyarakat Sangat Besar
Lebih lanjut pria yang juga merupakan pengusaha muda ini meyakini bahwa, dalam peranannya, partai politik harus dijauhkan dari sekedar sumpah serapah, menyebarkan hoaks, serta polusi informasi tanpa makna.
Dengan begitu kata dia, politik harus dipenuhi ide dan gagasan guna membangun negeri dengan kekuatan narasi dan aksi.
"Namun pelita ingin menjadi benar-benar pelita bagi lanskap politik bangsa, sehingga gagasan, ide pikiran serta aksi nyata kader-kader pelita akan menjadi penerang bagi bangsa yang gelap gulita," beber Beni.
Tak hanya itu, dalam deklarasinya, Beni turut menyoroti kondisi perpolitikan di Tanah Air.
Kata dia, saat ini politik yang ada cendrung lebih pragmatis dibandingkan mempertahankan harga diri dan integritas.
Baca juga: Asosiasi Petani Sawit Surati Jokowi Minta Cabut Larangan Ekspor CPO
"Partai Pelita sedih melihat wajah perpolitikan saat ini yang cenderung lebih pragmatis dibandingkan mempertahankan harga diri dan integritas dalam politik ditengah kondisi yg serba instan," ucap Beni.
Atas hal itu, dirinya merasa optimistis partai yang dipimpinnya bersama eks Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin ini bisa menjadi wadah pendidikan politik, untuk melahirkan pemimpin di masa mendatang.
"Mempersiapkan pemimpin-pemimpin muda yang berakhlaq mulia, jujur, punya kapabilitas, integritas, berkepribadian murni dan tulus untuk merawat nilai nilai kebangsaan ditengah masyarakat," tukasnya.