Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus berharap akan ada partai lain yang bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu.
Lodewijk menyebut bahwa pertemuan di Sam Ratulangi kemarin adalah tahap awal dari banyak tahap berikutnya.
"Tahapan berikutnya akan rencanakan lagi suatu pertemuan, halalbihalal mungkin setelah itu ada peningkatan dari kualitas pembicaraan. Kita tunggu saja," kata Lodewijk kepada wartawan, Rabu (18/5/2022).
Wakil Ketua DPR RI itu menegaskan bahwa koalisi ini benar-benar serius menatap Pemilu 2024.
"Namanya ketum bertiga sudah ketemu masa enggak serius," ujarnya
Dia juga membantah soal spekulasi yang menyebut bahwa koalisi ini untuk meredam masalah internal yang ada di Golkar.
"Bukan itu masalahnya. Internal Golkar tidak ada (masalah). Saya sekjen. Kalau dibilang Airlangga ada munaslub, itu enggak ada, enggak ada itu," katanya.
Baca juga: Ridwan Kamil Bertemu Airlangga, Ketua DPP Golkar: Silaturahmi, Belum Bicara Soal Calon Presiden
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzili, bicara soal koalisi antara Golkar, PPP, dan PAN setelah terjadi pertemuan tiga ketua umum partai tersebut di Rumah Heritage Sam Ratulangi, Jakarta.
Setelah pertemuan tersebut, Ace mengatakan bahwa nama koalisinya telah disepakati, yakni Koalisi Indonesia Bersatu.
"Karena kalau mau membangun, mau maju, mau makmur, tidak akan bisa diperoleh secara maksimal kalau kita tidak kembali bersatu," kata Ace dalam keterangannya, Jumat (13/5/2022).
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu menyebut bahwa kata Bersatu sebagaimana nama koalisi, merupakan gabungan dari simbol-simbol ketiga partai.
"BERingin lambangnya Golkar, SuryA (Matahari) Lambangnya PAN, dan BaiTUllah (Kakbah) Lambangnya PPP.Jadilah kalau digabung menjadi Indonesia Bersatu," kata dia.
Lebih lanjut, Ace mengatakan bagaimana dua Pilpres terakhir menyisakan trauma yang mendalam, di mana pembelahan sosial, polarisasi yang tidak kunjung sembuh meskipun pemilu sudah usai.
Baca juga: Keputusan Golkar, PAN, dan PPP Bangun Koalisi Indonesia Bersatu Ubah Peta Politik Jelang 2024
"Semaraknya politik identitas mewarnai lanskap politik kita. Pembelahan sosial ini seperti sulit dijembatani karena dua kutub yang esktrim terus terlibat pertengkaran dan saling caci maki hingga saat ini," kata dia
Maka itu, Ace menilai dengan berkumpulnya ketiga partai tersebut, telah disepakati bahwa dalam Pemilu 2024 nanti kita tidak boleh mengalami atau terjebak pada hal yang sama.
"Kami ingin pemilu menjadi ajang kontestasi ide, gagasan, track record, dan prestasi. Kesempatan untuk saling membuktikan diri mana yang terbaik di antara para peserta kontestasi,"
"Sebab tujuan kita satu, menjadikan Indonesia yang lebih makmur, lebih kaya, dan lebih maju di masa depan. Kalaupun ada persaingan, maka bentuknya harus friendly competition. Persaingan yang akan segera usai setelah pemilu juga usai. Karena kita butuh Bersatu agar bisa bersama-sama membangun Indonesia," kata Ace.
Sementara jika dibuat filosofinya, Ace mengatakan bahwa koalisi tersebut merupakan sebuah harapan, menjadi sebuah koalisi yang berdiri kokoh, tumbuh kuat dan besar berkat sinar matahari, dan mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Baca juga: Kata Politisi Golkar soal Anggapan Terlalu Dini Koalisi PAN, Golkar dan PPP
"Tentu koalisi ini sangatlah inklusif. Kami masih sangat terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik lainnya karena yang menyatukan kami adalah kesepakatan gagasan dan ide untuk membangun Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengisyaratkan partainya itu bakal berkoalisi dengan PAN dan PPP di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Sinyal tersebut ditunjukkan dengan pertemuan Airlangga dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, di Rumah Heritage Sam Ratulangi, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022) malam.
Pertemuan itu sendiri digelar secara tertutup kurang lebih dua jam.
"Ini merupakan kumpulan pengalaman bersama dan tentunya kita akan bekerja sama ke depan untuk mengawal agenda-agenda politik ke depan, termasuk dalam pemilu nanti di 2024," kata Airlangga dalam sesi konferensi pers usai pertemuan.
Menko Perekonomian itu menyatakan, Golkar, PAN dan PPP bersepakat akan membangun budaya politik baru.
Di mana budaya politik baru itu dijalankan dengan kerja sama yang berjenjang dan bertahap.
"Sehingga kita mempunyai scope pengalaman di dalam berbagai periode, berbagai tantangan yang sudah kita hadapi. Mulai dari resesi 98, krisis moneter, 2008, sampai dengan penanganan covid dan pemulihan ekonomi," ujar Airlangga.
Untuk menindaklanjuti pertemuan malam ini, Airlangga akan menginstruksikan para kader Golkar di daerah untuk menyamakan persepsi dengan PAN dan PPP.
Dia berharap adanya poros Sam Ratulangi ini akan mengurangi efek politik identitas akibat polarisasi Pilpres 2019.
"Bersatu itu sendiri adalah beringin, matahari, dan Baitullah, jadi Ka'bah. Jadi pertemuan ini tentu diharapkan dengan matahari ini PAN bisa berjalan, dan pohon beringin semakin tunbuh. Dan juga pertemuan kerja sama ini adalah yang diridhoi oleh Allah SWT," ujar Airlangga.
Senada dengan Airlangga, Zulkifli Hasan menyatakan momentum Idul Fitri saat ini harus dimanfaatkan untuk menghilangkan residu pascapilpres 2019 lalu.
Dia mengajak masyarakat bersatu membangun Indonesia.
"Itulah gagasan yang kita bangun, Golkar, PPP dan PAN, mudah-mudahan ini jadi awal bagi nanti teman-teman lain bersama-sama membangun negeri merah putih yang kita cintai maju lagi," ujar Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan.
Sementara itu, Suharso Monoarfa menyebut pertemuan malam ini untuk menunjukkan kerja sama antar parpol dilakukan sedini mungkin.
Selain itu, menurutnya momentum Pemilu atau Pilpres harus saling memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.
"Jadi kami bertiga juga ingin memastikan keberlanjutan pembangunan itu untuk kepentingan seluruh rakyat dan seluruh bangsa dan negara," pungkasnya.