TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diprediksi akan menjadi "king maker" paling kuat pada Pilpres 2024.
Istilah king maker merujuk pada politikus bertangan dingin yang dapat memunculkan kandidat yang memenangi pemilu.
Prediksi tersebut telah banyak dikemukakan oleh para pengamat.
Satu diantaranya Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi.
Dikutip dari artikel Kompas.com, Jokowi Diprediksi Jadi "King Maker" Paling Kuat di Pilpres 2024' Muhtadi kekuatan Jokowi sebagai king maker bahkan berpotensi melebihi politikus-politikus kawakan seperti Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.
Baca juga: Tanggapi Pernyataan Cak Imin, Ketua DPP PAN: Koalisi Indonesia Bersatu Belum Diskusi soal Capres
Bagaimana selanjutnya?
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menyampaikan analisis terbaru soal peran Jokowi di Pilpres 2024.
Terutama terkait pidato Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Rakernas V Projo akhir pekan lalu.
Pidato itu mendapat pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi diduga memberikan dukungan yang mengarah kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Saya lebih melihat ini awal mula bahwa bahasa simbol yang kuat, katakanlah ini arah dukungan ke Pak Ganjar," kata Yunarto melalui keterangan resminya yang dikutip pada Senin (23/5/2022) seperti dikutip dari Kompas.TV.
Menurutnya, pidato Jokowi yang menyebut, "mungkin yang kita dukung hadir di sini" mengarah ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sebab, kata dia, hanya Ganjar yang masuk dalam radar survei teratas Calon Presiden (Capres) 2024 yang hadir dalam rakernas tersebut.
"Saya tidak tahu apakah dipilihnya Magelang adalah simbol, masih belum bisa menjelaskan," ujar Yunarto.
Ia menjelaskan Ganjar memiliki peringkat popularitas dan elektabilitas tertinggi di antara figur-figur yang disebut dalam lembaga survei kredibel.
Ganjar juga sering disebut sebagai penerus Jokowi menjadi Presiden untuk periode 2024-2029 nanti.
"Ganjar sudah ratingnya tertinggi dan ketika ditanya brand association dari Ganjar memang dia dianggap paling kuat menjadi penerus Jokowi dibandingkan nama-nama lain," kata dia.
Menurutnya, figur yang didukung Jokowi akan memiliki keuntungan secara pemilih dan kekuatan partai.
Terlebih, jika hingga akhir masa jabatan, mantan Wali Kota Solo tersebut mempunyai rapor bagus di mata masyarakat.
Di satu sisi, kata Yunarto, Jokowi harus tepat dan cepat mengumumkan figur yang didukungnya.
Jokowi juga harus menggaet dukungan partai koalisinya agar calon yang diusung mendapatkan dukungan.
"Kemungkinan besar kalau seperti itu, siapa pun yang didukung oleh Jokowi punya kemungkinan besar untuk menang," ujarnya.
Selain itu, ia juga menganalisis isi pidato Jokowi yang menyampaikan kepada relawan untuk tidak tergesa-gesa menentukan pilihan.
Hal itu bisa bermakna Jokowi ingin stabilitas politiknya tidak terganggu.
"Diartikan dua hal ya, Presiden tidak ingin stabilitas politiknya terganggu dan kedua kalau jagoan kita (Projo) akan maju, ikuti cara saya dan jangan tergesa-gesa," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo berpesan kepada para sukarelawan Pro Jokowi (Projo) agar jangan tergesa-gesa berbicara politik tentang calon presiden pada Pemilu 2024.
"Fokus untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dahulu, ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang dukung ada di sini," kata Jokowi.
Apa Tanggapan PDIP?
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto buka suara terkait ucapan Presiden Jokowi yang menyabut agar tidak tergesa-gesa terkait bakal calon presiden pada pemilu 2024.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan meski sudah mulai ada dinamika politik, PDIP tidak ingin terlalu dini menentukan capres yang akan diusungnya.
“Apa yang disampaikan oleh presiden jokowi agar kita tdk boleh kesusu, tergesa-gesa, dan lihat momentum yang tepat terkait siapa yang akan dicalonkan sbg capres dan cawapres pada pemilu 2024 sangatlah tepat," ucap Hasto.
Hasto mengatakan saat ini skala prioritas PDIP adalah mendukung penuh pemerintahan Presiden Jokowi dan kabinetnya serta bekerja untuk rakyat.
“Pengumuman capres dan cawapres berdasarkan keputusan kongres telah dimandatkan kepada ibu Megawati pada momentum yang tepat. Kami percaya bahwa kontestasi pilpres terlalu dini tidaklah kondusif bagi upaya pemeritnah di dalam percepatan program pembangunan untuk rakyat," kata Hasto.
Sumber: Kompas.com/Kompas.TV