TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI akan menggandeng konten kreator untuk menyebarkan literasi kepemiluan via platform digital.
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan upaya ini dilakukan dalam rangka menyebarkan informasi benar secara masif guna mencegah tersebarnya berita bohong perihal kepemiluan.
Sebab menurutnya menurunkan atau menutup konten informasi bohong tidak bisa menyelesaikan akar persoalan. Upaya tersebut hanya sebagai tindakan cepat semata. Sehingga konten edukasi terkait kepemiluan juga perlu digencarkan.
"Kenapa berita hoaks menyebar, karena memang berita benar itu tidak tersebar. Maka itu kita akan lakukan percepatan untuk menyebarkan berita benar tersebut," terang Lolly dalam keterangannya di laman resmi Bawaslu RI, Selasa (24/5/2022).
Menurutnya dengan memaksimalkan peran anak muda dalam platform digital dapat membantu demokrasi Indonesia semakin baik.
"Di tangan mereka bisa menahan informasi bohong dan bisa menyebarkan berita yang benar. Maka itu, salah satu fokus kami kali ini adalah memberdayakan jari teman-teman muda itu," tuturnya.
Baca juga: Bawaslu Harap Kebijakan Penanganan Pelanggaran Pemilu Tak Melulu Berbasis Punishment
Berkenaan dengan itu Bawaslu akan menggandeng platform sosial media seperti Facebook, Twitter, Whatsapp, Instagram dan platform digital lainnya untuk menyediakan informasi edukasi kepemiluan.
"Kalau informasi kepemiluan itu hadir di setiap platform, mau tidak mau masyarakat akan mengklik itu," pungkas Lolly.