TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Royal College of Defense Studies (RCDS), Letjen Sir George Norton menyatakan pentingnya memperkuat kerjasama penanggulangan terorisme.
Kepala Lemhanas Inggris tersebut menyebutkan bahwa Inggris dan Indonesia sudah menandatangani MoU kerja sama penanggulangan terorisme pada 7 April 2021.
Hal itu disampaikan saat bertemu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen. Pol. Boy Rafli Amar, di Gedung BUMN Jakarta Pusat, Selasa (24/5).
Dalam pertemuan itu Kepala BNPT didampingi Deputi Bidang Kerja Sama Internasional, Andhika Chrisnayudhanto.
"Pertemuan ini memiliki arti penting dalam memperkuat kerjasama penanggulangan terorisme antara Indonesia dan Inggris,” kata Letjen Sir George Norton.
Baca juga: Mahasiswa Tersangka Teroris di Malang Ditangkap Karena Sebar Propaganda ISIS di Medsos
George Norton optimis kerja sama Inggris dan Indonesia akan berkontribusi besar dalam menciptakan masa depan dunia yang damai.
"Jadi jelas ini adalah bagian dari implementasi MoU kedua negara dalam penanggulangan terorisme,” kata Sir George Norton.
Sementara itu, Boy Rafli Amar, mengatakan terorisme adalah kejahatan transnasional yang luar biasa.
Karena itu, kata dia, mutlak diperlukan langkah bersama masyarakat internasional untuk membangun ketahanan masyarakat melawan terorisme.
“Mari kita membangun persatuan masyarakat internasional untuk berperang melawan terorisme," seru Komjen Boy Rafli Amar.
Kepala BNPT ini mengibaratkan virus Corona yang menjadi pandemi dunia.
Masyarakat internasional bersatu padu melawan pandemi sehingga akhirnya dunia mampu melewati ancaman tersebut dengan baik dengan ditemukannya vaksin Covid-19.
“Seperti virus Corona, bersama-sama dilawan dengan ditemukannya vaksin. Maka untuk memberantas radikalasime dan terorisme perlu ditemukan vaksin bersama,” cetus Kepala BNPT.