Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Antikorupsi (MAKI) membandingkan cara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencari eks caleg PDIP Harun Masiku dengan mantan politikus Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
Koordinator MAKI Boyamin Saiman menilai KPK lebih serius melakukan pencarian di kasus Nazaruddin ketimbang Harun.
"Dulu misalnya dalam kasus Nazaruddin itu sampai bisa menangkap di Kolombia itu karena awalnya karena kemauan, tekad kuat untuk menangkap," ujar Boyamin lewat keterangan tertulis, Selasa (31/5/2022).
Boyamin mengatakan KPK lebih aktif melakukan lobi dengan pemangku kepentingan terkait saat mencari Nazaruddin.
Upaya itu dinilai MAKI tidak dilakukan saat KPK mencari Harun Masiku.
"Bagaimana dulu di Singapura dia bersembunyi tidak ekstradisi tapi kemudian melakukan upaya lobi-lobi tingkat tinggi akhirnya Singapura 'tidak menginginkan' Nazaruddin atau disuruh pergi di Singapura, akhirnya di Kolombia ditangkap," kata Boyamin.
KPK diharap menyamakan pencarian Harun dengan Nazaruddin.
MAKI tidak mau KPK melembek hanya karena mencari Harun.
"Kalau soal kemampuan saya yakin masih bisa, kemampuan itu kan dipacu dari kemauan, jadi kuncinya itu," sebut Boyamin.
KPK sebelumnya menyebut progres pemburuan Harun Masiku bukan suatu hal yang bisa disampaikan ke publik secara mendetail.
Baca juga: Spanduk Harun Masiku Buron Dinilai Lebih Bagus Dipasang Dibanding Ketua KPK Firli Bahuri Nyapres
"Karena hal ini justru akan menjadi kontraproduktif dalam proses pencariannya," kata Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri lewat keterangan tertulis, Rabu (25/5/2022).
Menurut Ali, para buronan, termasuk Harun Masiku, akan melakukan berbagai cara agar persembunyiannya sulit ditemukan.
"Nantinya, KPK tentu akan menyampaikan jika memang progresnya sudah bisa diinformasikan kepada publik," kata Ali.