Beliau bertemu Haji Abdullah Ambuwaru dan menyatakan keinginannya agar rumah tersebut dijadikan museum.
Pada kesempatan kunjungan kedua tahun 1954, Ir. Soekarno meresmikan rumah itu sebagai “Rumah Museum” pada tanggal 16 Mei 1954.
Baca juga: Hari Pancasila: Pembahasan UU PDP dan UU KKS Jangan Masuk Angin
Tentang Rumah Pengasingan Ir. Soekarno di Ende
Rumah Pengasingan Ir. Soekarno di Ende berlokasi di Kampung Ambugaga, Kotaraja, Ende Utara.
Rumah ini menghadap ke arah timur atau ke Jalan Perwira.
Bangunan rumah bergaya tradisional dengan desain yang sederhana, berlantai semen plesteran, berdinding tembok, dan beratapkan seng dengan langit-langit dari anyaman bambu.
Dinding rumah dicat berwarna putih, sementara daun pintu dan jendela berwarna kuning, dan kusennya berwarna hijau.
Di dinding bagian depan terdapat dua jendela, di atas kedua jendela tersebut terdapat markis.
Bangunan utama rumah terdiri atas ruang tamu, ruang tengah, dan tiga kamar tidur.
Dapur dan kamar mandi berada di bagian belakang dan terpisah dari bangunan utama.
Di halaman belakang rumah terdapat sumur.
Di dalam Rumah Pengasingan Ir. Soekarno di Ende masih disimpan benda-benda yang pernah dipakai oleh Ir. Soekarno dan keluarganya, antara lain ranjang besi dan lemari di kamar tidur; biola, tongkat, lampu minyak dan lampu tekan, setrika, peralatan makan, dan peralatan memasak, semuanya dipamerkan di ruang tamu.
Beberapa foto dan karya lukis Ir. Soekarno terpasang di dinding rumah.
Selain itu, terdapat buku-buku koleksi Ir. Soekarno yang disimpan di lemari buku dan diletakkan di teras belakang.
(Tribunnews.com/Widya)