Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebut Indonesia kini memasuki era kedaulatan digital.
"Transformasi digital ini bermanfaat untuk semua, benefit for all, kita memasuki era baru, era kedaulatan digital," ucap Johnny dalam acara Indonesia Digital Outlook 2022 di Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Ia menyebut, pemerintah telah mengambil langkah-langkah pasti selaku regulator untuk memastikan konektivitas dengan baik agar fungsi infrastruktur digital dapat berjalan dengan baik.
"Infrastruktur kabel optik 360 ribu kilometer di dasar laut. Kita masih menyambung titik yang belum terhubung, pemerintah akan menghubungkan kembali, masih ada 12 ribu kilometer fiber optik yang harus digelar di darat dan di laut," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyebut perubahan pola pengguna internet pasca pandemi Covid-19 berjalan dengan cepat.
Ia mengungkap, pengguna internet meningkat satu juta orang per hari dengan total 4,9 miliar pengguna pada 2022.
Jumlah tersebut meningkat sekitar 4 persen untuk pengguna internet di dunia.
Baca juga: Kepala LAN: Pengembangan Kompetensi ASN Harus Manfaatkan Teknologi Digital
"Jadi ini sebuah kebutuhan, ini sebuah keniscayaan, karena itu Digital Outlook Indonesia 2022 yang membahas peluang dan tantangan internet ini kami apresiasi forumnya dan kami hadiri langsung untuk mewakili komisi I DPR," kata Meutya.
Ia menyebut, pemerintah memiliki target setidaknya mendekati 100 persen penduduk Indonesia menggunakan internet dalam kurun 1 hingga 2 tahun ke depan.
"Jadi ini target kita berikutnya agar hak-hak atas informasi yang termasuk dalam undang-undang dasar bisa dirasakan oleh seluruh penduduk di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) telah mencatat pengguna internet tumbuh dari tahun ke tahun.
Baca juga: Anggota Komisi I DPR: Dunia Digital Harus Dioptimalkan Jadi Sarana Pengamalan Nilai Pancasila
Saat ini, sekitar 77 persen penduduk Indonesia telah menggunakan internet.
"Pertumbuhan ini sangat fantastis. Sebelum pandemi angkanya hanya 175 juta, saat ini data terbaru APJII sekitar 220 juta. Tentunya efek pandemi ini sangat membawa dampak signifikan penggunaan internet di Indonesia," kata Ketua Umum APJII Muhammad Arif.
Ia menyebut, jumlah pengguna internet yang besar ini memungkinkan masyarakat memanfaatkan produk inovasi dan disrupsi digital.
"Kita sudah melihat contohnya selama ini salah satunya disrupsi teknologi pada masa pandemi video conference, e-learning, video streaming, e-commerce dan lain-lainnya," kata dia.
Baca juga: Pelatihan Digital Marketing, Menparekraf Sandiaga Uno Kenalkan Kosep 3G kepada Mahasiswa
Hingga saat ini, kata dia, APJII menaungi sedikitnya 750 internet service provider di seluruh Indonesia.
"Ini jumlah terbanyak di dunia dalam satu negara saya rasa," ucap Arif.
Lebih lanjut, ia berharap, Presidensi G20 Indonesia dapat menjadi momentum supaya Indonesia berkontribusi kepada masyarakat dunia termasuk mewujudkan transformasi digital di Indonesia secara berkelanjutan.
"APJII sangat mengapresiasi dan berharap besar pada fokus Presidensi G20 Indonesia pada bidang-bidang yang saat ini menjadi megatren ekonomi termasuk di dalamnya digitalisasi yang menjadi pokok bahasan dalam Presidensi G20," tukasnya.