"Jadi dia bilang bahwa dia kaget, dia takut, gitu bilangnya ke saya," ucap Rustam yang diperiksa sejak pukul 11.00 WIB.
Baca juga: KPK Pindahkan Penahanan Eks Bupati Buru Selatan ke Ambon
Diberitakan sebelumnya, seorang pejabat di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Ambon disebut membakar sejumlah dokumen di dalam kamar mandi di kantor Wali Kota Ambon.
Pejabat yang diketahui bernama Florensa Riupassa ini membakar sejumlah dokumen saat penyidik KPK menggeledah kantor Wali Kota Ambon, terkait dengan dugaan suap dan gratifikasi yang melibatkan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, Selasa (17/5/2022).
Karena curiga, penyidik KPK meminta anggota Brimob yang sedang mengawal mereka untuk memeriksa sumber asap.
Ternyata, didapati Florensa Riupassa sedang membakar sejumlah dokumen dan surat-surat lainnya.
Kejadian itu kemudian dibenarkan Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri.
"Benar, Selasa (17/5), tim penyidik KPK mendapati oknum pegawai Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Pemkot Ambon yang diduga atas perintah atasannya, melakukan tindakan pemusnahan berbagai dokumen yang diduga memiliki keterkaitan dengan perkara ini," kata Ali dalam keterangannya, Rabu (18/5/2022).
KPK telah menetapkan Wali Kota Ambon dua periode Richard Louhenapessy sebagai tersangka kasus dugaan suap persetujuan izin prinsip pembangunan cabang retail minimarket tahun 2020 di Kota Ambon dan penerimaan gratifikasi.
Dia dijerat bersama Staf Tata Usaha Pimpinan pada Pemkot Ambon Andrew Erin Hehanussa dan Kepala Perwakilan Regional Alfamidi Kota Ambon Amri.