News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Hari Ini

BMKG Jelaskan Penyebab Gempa di Jawa Timur, Sebut Adanya Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australi

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Gempa - BMKG mengungkapkan penyebab gempa bumi di Jawa Timur yang terjadi pada Minggu (12/6/2022) lantaran adanya deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono mengungkapkan penyebab dari gempa bumi berkekuatan 5,2 magnitudo di Jawa Timur.

Menurutnya, penyebab gempa bumi yang terjadi pada Minggu (12/6/2022) sekira pukul 06.55 WIB itu lantaran adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia.

Dirinya mengatakan gempa semacam ini disebut oleh para ahli sebagai gempa dalam lempeng atau intraslab earthquake.

“Gempa yang terjadi merupakan jeni gempa menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Jawa di Zona Benioff.”

“Para ahli lazim menyebutnya sebagai gempa dalam lempeng (intraslab earthquake),” tutur Daryono dalam akun Twitter @DaryonoBMKG, Minggu (12/6/2022).

Baca juga: BMKG: Dampak Gempa di Jawa Timur, Dirasakan hingga Daerah Kulon Progo, Bantul dan Sekitarnya

Baca juga: Gempa di Mamuju: Penjelasan BMKG soal Penyebab hingga Ramalan Gempa M 6,0

Selain itu, dirinya mengungkapkan belum ada laporan kerusakan akibat gempa yang berpusat di selatan Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur tersebut.

Sebelumnya gempa bumi magnitudo 5,2 mengguncang Pacitan, Jawa Timur hari ini, Minggu (12/6/2022).

Gempa terjadi pada pukul 06.55 WIB dan dirasakan di Kulon Progo hingga Madiun.

Pusat gempa berada di laut 64 Km tenggara Pacitan pada kedalaman 79 Km.

Titik koordinat gempa di 8.67 LS - 111.42 BT.

BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

"#Gempa Magnitudo: 5.3, Kedalaman: 79 km, 12 Jun 2022 06:55:32 WIB, Koordinat: 8.67 LS-111.42 BT (64 km Tenggara PACITAN-JATIM), Tidak berpotensi tsunami #BMKG," tulis akun Twitter @infoBMKG.

Dikutip dari bmkg.go.id, gempa ini dirasakan (MMI):

II-III MMI Kulon Progo

II-III MMI Bantul

II - III MMI Wonogiri

II-III MMI Gunung Kidul

II - III MMI Pacitan

II-III MMI Cilacap

II - III MMI Karangkates

II - III MMI Ponorogo

II - III MMI Nganjuk

II - III MMI Blitar

II - III MMI Trenggalek

II - III MMI Klaten

II - III MMI Karanganyar

II MMI Lumajang

II MMI Madiun

II MMI Kepanjen

Skala MMI Gempa

Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Fajar/Whiesa)

Artikel lain terkait Gempa Bumi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini