News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Upanat: Sandal Khusus untuk Naik Struktur Candi Borobudur

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Candi Borobudur - Pengunjung yang menaiki struktur Candi Borobudur diwajibkan memakai alas kaki yang telah disediakan, upanat.

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah tidak jadi menaikkan tiket tarif masuk Candi Borobudur.

Meski begitu, pemerintah akan membatasi kuota pengunjung yang akan naik ke atas candi, yakni 1.200 orang.

Selain itu, pengunjung yang menaiki struktur Candi Borobudur diwajibkan memakai alas kaki yang telah disediakan, upanat.

Mengenal Upanat: Sandal Khusus untuk Naik Struktur Candi Borobudur

Upanat Barabudur merupakan alas kaki yang terbuat dari anyaman daun pandan.

Upanat Barabudur adalah sandal khusus yang digunakan untuk menaiki struktur Candi Borobudur sebagai upaya pelestarian untuk meminimalisir terjadinya keausan batu tangga.

Baca juga: Harga Tiket Candi Borobudur Tidak Jadi Naik, Ini Tarif yang Berlaku

Pemilihan kata “upanat” yang memiliki arti “alas kaki” merupakan aktualisasi dari Relief Karmawibhangga panel 150 pada Candi Borobudur, dikutip dari laman Kemdikbud.

"Awalnya kita mendesain beberapa bentuk. Setelah melalui beberapa literasi bentuk, ternyata ada relief di Candi Borobudur, tepatnya Relief Karmawibhangga nomor 150 tentang alas kaki itu. Maka bentuk sandal ini sama dengan bentuk di panel 150 dan disebut sebagai upanat yang berarti alas kaki," ujar Pengkaji Pelestari Balai Konservasi Borobudur, Brahmantara di Magelang, Jawa Tengah, Senin (7/2/2022).

Dari hasil kajian Brahmantara, disimpulkan bahwa penggunaan sandal khusus untuk naik ke Candi Borobudur dapat berpengaruh pada upaya mencegah peningkatan tingkat keausan batu candi khususnya pada bagian batu tangga dan batu lantai.

Dari hasil uji gesekan diketahui bahwa jenis material bahan spon ati dengan tingkat kekerasan yang lebih rendah dibandingkan jenis spon batu, mempunyai dampak keausan yang rendah.

Brahmantara menuturkan, uji coba sandal Upanat Barabudur sudah dilakukan beberapa kali selama proses penelitian dan lokakarya (workshop).

Uji coba terakhir dilakukan bersamaan dengan uji coba Travel Pattern rencana pembukaan untuk naik ke Candi Borobudur.

Saat uji coba Travel Pattern dilakukan pada akhir Januari 2022, dilakukan juga uji coba penggunaan sandal Upanat Barabudur.

Penggantian alas kaki dilakukan di depan pintu gerbang zona satu (gerbang timur) Candi Borobudur untuk mengurangi dampak keausan batu candi akibat gesekan alas kaki pengunjung.

"Untuk hasil uji coba beberapa kali, setelah penyesuaian dimensi, jarak tali, dan lain-lain, uji coba terakhir kemarin hampir semua pengunjung merasakan nyaman dan enak digunakan," kata Brahmantara.

Dilihat dari perspektif nilai histori dan filosofi, penggunaan alas kaki khusus Upanat Barabudur tidak hanya bermanfaat dalam upaya meminimalisir keausan, namun juga dapat digunakan sebagai media edukasi pelestarian kepada pengunjung.

Selain itu, sandal ini juga merupakan program pelestarian berbasis pemberdayaan masyarakat yang dibuat oleh pengrajin di kawasan Candi Borobudur.

(Tribunnews.com, Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini