"Stok kami betul-betul sudah habis dan kalau barang ini tidak datang akan terjadi krisis sosial, ekonomi, yang berujung juga pada krisis politik, dan itu sudah terjadi di negara yang namanya Sri Lanka,” kata Presiden.
“Kemudian, Bank Dunia menyampaikan, akan ada kurang lebih 60 negara yang akan ambruk ekonominya, 40 di antaranya diperkirakan pasti,” lanjutnya.
Untuk itu, Jokowi mengajak para pejabat untuk memiliki rasa kepekaan.
“Kita semuanya harus tahu harus punya kepekaan atau sense of crisis semuanya, kerja semuanya tidak bisa hanya makro, mikronya detail harus tahu,” ucapnya.
“Oleh sebab itu, belanja pemerintah pusat dan daerah itu harus memiliki hal ini, yakni menciptakan nilai tambah, bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri,” imbuh Jokowi.
Presiden juga meminta para pejabat untuk memakai produk dalam negeri.
Apalagi ketika menggunakan anggaran APBD dan APBD.
Baca juga: Jokowi Mengaku Ditelepon Seorang Perdana Menteri, Minta Dikirimi Minyak Goreng
“Jangan sampai kita memiliki APBN dan APBD, belinya produk impor, bukan produk dalam negeri. Ini uang rakyat, uang yang dikumpulkan dari pajak, kemudian belanjanya produk impor, bodoh sekali,” katanya.
Setelah menyampaikan pesannya, Jokowi langsung membuka acara Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah (Rakornas PIP) Tahun 2022.
“Dengan mengucap Bismillahirahmanirrohim, Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022, saya nyatakan dibuka,” ucap Jokowi.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Taufik Ismail)
Simak berita lainnya terkait Presiden Joko Widodo