TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah menteri dan politisi dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana sepanjang Selasa (14/6/2022) kemarin di tengah kabar rencana reshuffle kabinet yang berhembus kencang.
Nama-nama menteri yang dipanggil ke Istana Kepresidenan antara lain adalah Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, serta Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Ikut dipanggil juga ke Istana pada Selasa kemarin adalah mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto serta Wakil Menteri ATN/BPR Surya Tjandra.
Hampir seluruh menteri enggan bicara saat ditanya wartawan soal agendanya di Istana. Mereka mengaku tidak apakah pemanggilan ini terkait dengan isu reshuffle atau tidak.
"Enggak tahu. Tunggu saja nanti Pak Presiden. Rapat aja kali," kata Sofyan Djalil.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Hadi Tjahjanto. Dia mengaku dipanggil ke Istana secara tiba-tiba.
"Wah enggak tau siapa ya (yang di-reshuffle), saya hanya dipanggil. Enggak tahu apa itu. Wah belum mikir ke sanalah ya," ujarnya.
Selain nama-nama tersebut, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan juga turut dipanggil menghadap presiden pada Selasa (14/6/2022) sore. Kabar ini disampaikan oleh politikus PAN Yandri Susanto.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Jokowi, Ini Daftar 10 Kursi Wakil Menteri yang Kosong
Ikut dipanggil juga ke Istana Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengungkap, Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni juga memenuhi panggilan Jokowi sore tadi.
Berikut profil singkat sederet menteri dan tokoh politik yang dipanggil menghadap Jokowi di Istana, Selasa (14/6/2022).
1. Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi menjabat sebagai Menteri Perdagangan sekitar 1,5 tahun terakhir. Dia baru masuk ke Kabinet Indonesia Maju pada 22 Desember 2020, ketika Jokowi melakukan reshuffle pertama di pemerintahan periode keduanya.
Saat itu, Lutfi menggantikan Agus Suparmanto.
Nama Lutfi santer dikabarkan bakal dicopot Jokowi lantaran polemik langka dan mahalnya harga minyak goreng yang tak kunjung usai beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Respons NasDem Sikapi Reshuffle Kabinet: Kami Siap Kurang, Siap Tetap, Siap Tambah
2. Sofyan Djalil
Sofyan Djalil bukanlah orang baru di pemerintahan. Ketika pemerintahan Jokowi pertama dibentuk 27 Oktober 2014, Sofyan dipercaya menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Setahun berselang, dia digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) yakni sejak 12 Agustus 2015.
Jabatan itu Sofyan emban tak sampai setahun karena pada 27 Juli 2016 dia digeser ke kursi Menteri ATR/BPN.
Di pemerintahan Jokowi yang kedua, Sofyan dipercaya menduduki jabatan yang sama. Karier Sofyan di pemerintahan sudah dimulai sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) 2004-2007, lalu Menteri BUMN selama 2007-2009.
3. Syahrul Yasin Limpo
Nama Syahrul Yasin Limpo disebut-sebut berpotensi dicopot Jokowi lantaran beberapa kali mendapat teguran. Akhir Maret 2022, Syahrul ditegur terkait banyaknya impor barang di lingkungan Kementerian Pertanian.
Syahrul merupakan politisi Partai Nasdem. Dia menjabat sebagai Menteri Pertanian sejak awal Kabinet Indonesia Maju dibentuk, 23 Oktober 2019.
Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai kepala daerah yakni Bupati Gowa (1994-2002), lalu Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (2003-2008), dan Gubernur Sulawesi Selatan (2008-2018).
4. Prabowo Subianto
Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan sedari awal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin dibentuk.
Masuknya Ketua Umum Partai Gerindra itu ke Kabinet Indonesia Maju sempat membuat publik terkejut.
Sebab, di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, Prabowo merupakan rival Jokowi. Kala itu dia yang berpasangan dengan Sandiaga Salahudin Uno terpaksa kalah dari Jokowi-Amin.
Prabowo juga menjadi lawan Jokowi di Pilpres 2014. Saat itu, dia yang berpasangan dengan Hatta Rajasa tak mampu mengungguli Jokowi-Jusuf Kalla.
5. Hadi Tjahjanto
Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto merupakan mantan Panglima TNI di era Presiden Jokowi. Dia menjabat sebagai pimpinan tertinggi korps militer selama Desember 2017-November 2021.
Hadi turun dari jabatannya karena memasuki masa pensiun. Pasca-purnatugas, Hadi digantikan oleh Jenderal Andika Perkasa.
6. Surya Tjandra
Surya Tjandra ditunjuk sebagai Wakil Menteri ATR/BPN mendampingi Sofyan Djalil sejak awal Kabinet Indonesia Maju dibentuk, tepatnya 25 Oktober 2019.
Dia merupakan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sebelumnya, Surya dikenal sebagai aktivis. Ia pernah berada di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan fokus pada advokasi buruh.
Selain itu, Surya juga aktif di bidang akademik. Dia mengajar sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Katolik Atma Jaya sejak tahun 2004.
7. Zulkifli Hasan
Zulkifli Hasan merupakan Ketua Umum PAN. Dia memimpin partai matahari putih itu sejak Maret 2015.
Zulhas, begitu sapaan akrab Zulkifli, sempat duduk sebagai Menteri Kehutanan selama 2009-2014 di Kabinet Indonesia Bersatu II pimpinan Presiden SBY.
Nama Zulhas disebut-sebut potensial masuk ke jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju. Sebab, sejak menyatakan bergabung dengan koalisi pemerintahan pada Agustus 2021, PAN belum juga mendapatkan kursi menteri.
8. Raja Juli Antoni
Raja Juli Antoni kini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pertimbangan PSI. Sebelumnya, dia mengemban tugas sebagai sekretaris jenderal partai pimpinan Giring Ganesha tersebut.
Tahun 2005-2009 Raja Juli menjabat sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute, lembaga yang didirikan oleh tokoh Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii.
Editor : Fitria Chusna Farisa | Sumber: Kompas.com