News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

LSI Denny JA: Airlangga Tunjukan Tren Peningkatan Elektabilitas, Bersaing di Bursa Capres 2024

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan pada acara halal bihalal bersama 34 DPD di Kantor DPP Partai Golkar, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (18/5/2022).

“Sehingga untuk menggerakan partai sangat dimungkinkan. Memang kerja kolosal tetapi hasilnya akan sebanding dengan kerja yang dilakukan,” kata Ardian.

Sebelumnya, Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengeluarkan temuan terbarunya jelang pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Ardian, akan ada tiga Paslon Capres-Cawapres yang akan bertarung. Ketiganya juga kata dia, akan berasal dari tiga poros parpol berbeda.

Hal ini kata dia, didasari dengan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Partai Golkar, PAN dan PPP.

"Terbentuknya KIB yang diprakarsai oleh tiga partai Golkar, PAN dan PPP sehingga kemungkinan pilpres 2024 terdiri dari 3 pasang capres-cawapres yang berpusat pada tiga poros," kata Ardian, Selasa (14/6/2022).

Poros pertama yang akan melahirkan bakal Capres-Cawapres menurut Ardian yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Perolehan kursi terbanyak di parlemen saat ini dengan mendapatkan suara 22,26 persen menjadikan PDIP digadang akan mengusung Capres-Cawapres sendiri, karena telah melampaui ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.

Selanjutnya, untuk poros kedua akan muncul dari koalisi besutan Golkar, PAN dan PPP yakni KIB.

Ardian beranggapan, dari penggabungan tiga partai di parlemen tersebut menjadikan KIB bisa mengajukan bakal Capres-Cawapres.

Poros terakhir, menurut Ardian akan lahir dari poros sisa dunia. Poros tersebut merupakan sisa partai politik di parlemen yang belum mempunyai koalisi atau perolehan suaranya tidak melampaui presidential threshold 20 persen.

Beberapa partai yang dimaksud yakni Gerindra dengan kursi terbanyak di parlemen sejumlah 78 kursi atau 13,57 persen; kemudian Nasdem 59 kursi atau 10,26 persen.

Baca juga: Airlangga: KIB Siap Sambut Partai Non-Parlemen Bergabung

Selanjutnya, PKB 58 kursi atau 10,09 persen; Partai Demokrat 54 kursi atau setara 9,39 persen dan terakhir PKS 50 kursi dengan 8,7 persen.

"Sehingga kalau dijumlah ditotal 299 kursi ini poros sisa dunia ini ada 52,01 persen," ucap Ardian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini