TRIBUNNEWS.COM - Nama mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto disebut-sebut masuk dalam isu reshuffle kabinet Indonesia Maju pada Rabu (15/6/2022) pukul 14.00 WIB nanti.
Namanya kian santer terdengar setelah mendadak mendapat panggilan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara pada Selasa (14/6/2022) sore.
Adapun, nama Hadi Tjahjanto memang sudah diprediksi masuk ke Kabinet Jokowi sejak November 2021.
Hal itu lantaran mantan Panglima TNI ini telah memasuki masa pensiun pada November 2021.
Ditambah, saat itu masuknya Hadi Tjahjanto ke Kabinet Jokowi menguat seiring dengan pergantian jabatan Panglima TNI.
Baca juga: Seusai Dipanggil Jokowi, Menteri Muhammad Lutfi Belum Terlihat di Kantor Kementerian, Ini Faktanya
Baca juga: BREAKING NEWS: Jokowi Reshuffle Kabinet Pukul 14.00 WIB Siang Ini, Ada 2 Nama Menteri Baru
Kini, nama Hadi Tjahjanto kembali ramai diperbincangkan karena disinyalir menggantikan Sofyan Djalil menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Adapula spekulasi yang menyebut Hadi Tjahjanto akan menggantikan Kepala Staf Presiden (KSP) menggantikan Moeldoko.
Lantas, bagaimana perjalanan karir Hadi Tjahjanto? Inilah rekam jejak Hadi Tjahjanto sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
Dikutip dari TribunnewsWiki, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengawali karier militernya setelah lulus dari Akademi Angkatan Udara (AAU) dan dilantik sebagai perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
Pangkat yang ia terima adalah Letda yang dilantik oleh Presiden Soeharto pada 20 Sepember 1986.
Saat itu, Hadi Tjahjanto mengawali karier di Skadron Udara 4 yang bertugas mengoperasikan pesawat angkut ringan dalam Operasi Dukungan Udara, SAR terbatas, dan kursus penerbang pesawat angkut.
Ia menjadi pilot pesawat angkut Cassa.
Kariernya meningkat menjadi Kepala Seksi Latihan Skadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh.
Pada tahun 1996, Hadi Tjahjanto tidak lagi mengurusi pesawat angkut ringan karena ditugaskan untuk memimpin pesawat angkut berat.
Dalam posisi ini bertugas sebagai Komandan Flight Ops "A" Flightlat Skadron Udara 32 Wing Udara 2 Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh.
Ia kemudian memimpin pendidikan penerbang Komandan Flight Skadron Pendidikan 101 Pangkal Udara Adi Soemarmo tahun 1997.
Pada tahun 1998, Hadi Tjahjanto menjabat sebagai Kepala Seksi Bingadiksis Dispers Lanud Adi Soemarmo dan menjadi Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI.
Tahun 1998 ia menjadi Instruktur Penerbangan Lanud Adi Sucipto.
Pada tahun 2000, Hadi dipercaya menjadi Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi Lanud Adi Sucipto.
Berikut adalah karier militer Hadi Tjahjanto:
- Perwira Penerbang Skadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh (1986-1993)
- Kepala Seksi Latihan Skadron 4 Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh (1993)
- Komandan Flight Ops "A" Flightlat Skuadron Udara 32 Wing 2 Pangkalan Udara Abdul Rachman
Saleh (1996)
- Komandan Flight Skadron Pendidikan 101 Pangkalan Udara Adi Soemarmo (1997)
- Kepala Seksi Bingadiksis Dispers Pangkalan Udara Adi Soemarmo (1998)
- Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI (1998)
Instruktur Penerbangan Pangkalan Udara Adi Sucipto (1999)
- Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi Pangkalan Udara Adi
Sucipto (2000)
Baca juga: Apa Itu Reshuffle? Ini Pengertian dan Riwayat Perombakan Kabinet Era Jokowi pada Rabu Pahing dan Pon
Baca juga: Soal Reshuffle Kabinet 2022, NasDem Dukung Keputusan Presiden, PAN: Lihat Perkembangan Berikutnya
- Komandan Satuan Udara Pertanian Komando Operasi Angkatan Udara I (2001)
- Kepala Departemen Operasi Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (2004)
- Kepala Dinas Personel Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh (2006)
- Kepala Sub Dinas Administrasi Prajurit Dinas Administrasi Persatuan Angkatan Udara (2007)
- Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI (2011)
- Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional (2011-2013)
- Komandan Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh (2015)
- Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (2016-2017)
- Panglima Tentara Nasional Indonesia (2017-2021)
Spekulasi Beredar Hadi Tjahjanto Bakal Gantikan Moeldoko
Mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto diperkirakan bakal masuk kabinet Jokowi.
Namun, belum diketahui Hadi bakal menempati posisi apa.
Spekulasi yang beredar, Hadi bakal dipercaya menjadi Kepala Staf Presiden (KSP) menggantikan Moeldoko.
Namun, belum ada konfirmasi akan spekulasi ini termasuk kepastian apakah Hadi bakal gabung di kabinet.
Meski demikian, Hadi Tjahjanto terpantau dipanggil Jokowi ke Istana pada Selasa sore.
Kepada wartawan, Hadi mengakui dirinya dipanggil Jokowi secara mendadak.
"Baru saja makanya saya ngebut. Wah enggak tau siapa ya, saya hanya dipanggil. Enggak tahu apa itu. Wah belum mikir ke sanalah ya (reshuffle kabinet). Ini baru olahraga langsung lari saya," ungkap Hadi.
Dipanggil Presiden, Hadi Tjahjanto Mengaku Ngebut di Jalan
Isu perombakan kabinet semakin santer akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu, 15 Juni 2022.
Sejumlah pejabat mendadak datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa sore, (14/6/2022).
Satu di antaranya Mantan Panglima TNI Marsekal Purnawirawan Hadi Tjahjanto.
Hadi tiba sekitar pukul 17.30 WIB melalui pintu Sekretariat Negara.
Turun dari mobil ia langsung masuk menuju komplek Kantor Presiden.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Jokowi, Puan Sebut Jatah Kursi Menteri PDI-P Tetap Aman
Hadi yang mengenakan batik lengan panjang tidak berkomentar banyak perihal pemanggilan dirinya oleh Presiden Jokowi.
Ia mengaku dipanggil Sekrtaris Pribadi Presiden, untuk ke Istana.
“Dipanggil sama Sepri, saya gak tau pasti,”kata Hadi.
Hadi mengaku tidak tahu mengenai isu perombakan kabinet.
Ia juga belum berpikiran soal dirinya akan menjadi menteri.
“Belum dipikir ke sana” kata Hadi seraya tersenyum.
Yang pasti kata Hadi, ia buru-buru untuk datang ke Istana.
Saat dipanggil ia sedang berolahraga sore.
“Baru aja, makanya saya ngebut, saya hanya dipanggil. Ini baru olah raga, langsung lari saya,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana/Theresia Felisiani, TribunnewsWiki.com/Dinar Fitra Maghiszha)