"Sudah sidik (penyidikan),” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Direktur Wanaartha, Adi Yulistanto menerangkan bahwa jajaran direksi sangat menyadari kalau transparansi dan akuntabilitas merupakan hal penting, khususnya terkait kondisi keuangan perusahaan.
Karena prinsip inilah Wanaartha baru mempublikasikan Laporan Keuangan tahun buku 2020.
“Kami sebagai manajemen memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa nilai yang tercantum dalam laporan keuangan yang dimaksud telah sesuai dengan sebenarnya,” kata Adi.
Ia menuturkan proses audit keuangan perusahaan kali ini akurat dan dapat dipertanggung jawabkan karena menggunakan auditor dan aktuaris independen.
Baca juga: Datangi Bareskrim, Rionald Soerjanto Diperiksa Terkait Kasus Penipuan dan Pencucian Uang
Dari hasil audit, kata Adi, pihaknya menemukan ada perbedaan signifikan antara aset dan liabilitas.
Hal inilah yang menjadi penyebab RBC (risk based capital) Wanaartha Life di posisi -2000 % .
“Dari hasil audit, perbedaan ini disebabkan oleh biaya yang tinggi dan produk-produk yang risikonya sangat tinggi, dengan biaya yang juga tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Operasional Ari Atmosukarto berharap hasil audit ini dapat jadi acuan bagi penegak hukum untuk melihat apa yang terjadi di perusahaan.
Karena, di saat yang sama, pihaknya juga memanfaatkan hasil audit untuk memastikan ada atau tidaknya indikasi mismanagement di perusahaan.
“Justru itu yang sedang kami cari tahu dan sedang kami pastikan. Oleh karena itu, kami telah melaporkan hal ini kepada pihak yang berwenang,” ucap Ari.
Dirinya juga memastikan kalau Laporan Keuangan tahun buku 2021 saat ini sedang dalam proses audit oleh auditor independen.
Dalam waktu dekat pihaknya akan melaporkannya ke OJK.
Meski mengaku ada permasalahan laporan keuangan, pihak manajemen tetap yakin akan dapat menggandeng investor.
"Industri asuransi masih sangat menjanjikan, itulah yang menjadi nilai jual kepada investor,” katanya.