TRIBUNNEWS.COM - Pertemuan antara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengundang komentar publik.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai pertemuan berkuda tersebut tak lain hanyalah sekadar basa-basi politik saja.
"Mungkin ini sekadar basa-basi yang belum pasti, karena memang kan sekarang era orang berbasa-basi, dan kepastiannya belum dijamin," kata Firman dikutip dari Kompas.com, Minggu (19/6/2022).
Terkait dengan isu Gibran akan dipasang memimpin Provinsi DKI Jakarta, menurut Firman itu sangat jauh.
Apalagi saat ini citra Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan cukup kuat di wilayahnya.
Tentu, Gerindra tak ingin tergesa-gesa karena biasanya Gerindra memiliki perhitungan-perhitungan khusus terlebih dahulu.
Baca juga: Pengamat: Kalau Ganjar Pranowo Maju Pilpres 2024 dari Luar PDIP Akan Memancing Konflik Terbuka
Baca juga: Gibran Jajan Souvenir di Kios hingga Tidur di Bangsel Sekolah Partai PDIP
Rencana kunjungan Gibran ke Hambalang pun sebelumnya sempat diungkapkan oleh Sekretatis Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani awal Juni lalu. Sebelumnya, pada tahun 2016,
"Basis dukungan yang sekarang sudah berbeda dan sekarang situasi di Jakarta sudah berbeda, citra Anies demikian besar. Apakah nanti mungkin digantikan oleh Gibran?," tanya Firman.
Sebagaimana diketahui, pertemuan antara keduanya ini digelar dengan melakukan latihan berkuda bersama di kediaman Prabowo di Hambalang.
Pembahasan Parbowo- Gibran
Mengutip tayangan Kompas Tv, Minggu (19/6/2022) Gibran menceriatakan pembahasan dalam pertemuannya dengan Prabowo.
Dijelaskan Gibran, pertemuan tersebut juga tak lain membahas isu-isu politik, yang di antaranya mengenai tugas Gibran.
Baca juga: Bobby Nasution hingga Wawali Semarang Sampaikan Kesan Mendalam Tidur di Bangsal Sekolah Partai
Gibran membeberkan soal dirinya diberikan saran oleh Prabowo untuk memimpin salah satu provinsi di Indonesia.
Meski tidak dijelaskan secara spesifik daerah mana yang nantinya kan Gibran pimpin, namun pihaknya memastikan bahwa pertemuan tersebut memang membahas soal politik.