"Sehingga kita tidak mengenal mana yang oposisi. Yang ada semuanya berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara meskipun berada di luar pemerintahan," jelasnya.
Meski demikian, ada dua partai yang ia kecualikan, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
"Kalau dengan PKS, tidak," kata Hasto di sela-sela Rakernas II PDIP Tahun 2021, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022).
"Kalau saya pribadi sebagai sekjen memang tidak mudah bekerja sama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan hal itu," imbuhnya.
PDIP Dinilai Bakal Kalah Bila Tak Berkoalisi di Pilpres 2024
Diberitakan Tribunnews.com, pengamat politik dari lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menilai PDI Perjuangan bakal kalah dalam Pilpres 2024 bila tak berkoalisi dengan partai lain.
"Kalau menurut hasil survei KedaiKOPI kalau mereka (PDIP) maju sendiri kalah mereka," kata Hendri saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (26/6/2022).
Untuk itu, Hendri menyarankan agar partai besutan Megawati Soekarnoputri itu untuk berkoalisi dengan partai lain.
Menurut Hendri, PDIP bisa saja berkoalisi dengan partai lain, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
"Jadi mereka (PDIP) harus berkoalisi yah, kalau saya prediksi mungkin dia akan berkoalisi dengan PKB," ungkap Hendri.
Baca juga: Pengamat Nilai PKB Jadi Unggulan Pertama yang Bisa Berkoalisi dengan PDIP
Alasan lain, kata Hendri, antara PDIP dengan partai besutan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin itu secara historis memiliki kedekatan.
"Karena kalau sejarahnya memang PDIP dekat gitu dengan PKB. Jadi kalau dia berkoalisi ya satu partai itu aja begitu," ucap Hendri.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dekat dengan Megawati Soekarnoputri.
Selain itu, Hasto juga menilai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu orangnya sangat cair.