News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyakit Mulut dan Kuku

Waspada dengan Wabah PMK, Pemerintah Yakin Kebutuhan Ternak untuk Idul Adha Tetap Terpenuhi 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas dari Dispangtan (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan) Kota Malang melalukan vaksinasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada Sapi di Keluraharan Mulyorejo, Kota Malang, Rabu (29/6/2022). Sebanyak 100 dosis vaksin diberikan pada Sapi hari ini. Kementrian Pertanian RI memprioritaskan Sapi yang sehat terlebih dahulu untuk diberi Vaksin. TRIBUN JATIM/PURWANTO

Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat ini terjadi di beberapa provinsi di Indonesia. 

Wabah ini membuat banyak orang merasa khawatir. Karena penyakit ini banyak menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing hingga domba. 

Ditambah dalam hitungan hari, umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Dan hewan-hewan di atas lazim digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk ibadah kurban.

Di sisi lain ada kekhawatiran jika PMK membuat kebutuhan kurban di Indonesia tidak terpenuhi. 

Terkait hal, Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH Kementan, Agung Suganda menghimbau masyarakat untuk jangan khawatir.

Secara nasional, kebutuhan hewan ternak untuk kurban di Indonesia diprediksi 1.805.522 juta ekor. Yaitu terdiri dari sapi, kerbau, kambing dan domba. 

Dan saat ini kata Agung, ketersediaan hewan ternak secara nasional adalah 2,278.158 juta ekor. 

"Artinya masih surplus sekitar 469.638 ekor. Tetapi kalau dijabarkan lagi basis provinsi, memang masih ada beberapa provinsi yang mengalami defisit terkait hewan kurban ini," ungkapnya pada siaran FMB9, Rabu (29/6/2022). 

Antara lain DKI Jakarta, Jambi, Bangka Belitung, DIY Yogyakarta, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

Baca juga: MUI Keluarkan Fatwa Kriteria Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK

Namun Agung menyebutkan jika seiring dekatnya Idul Adha, pergerakan ternak dari daerah hijau terus berjalan. 

Selain itu ia pun meyakinkan jika pemerintah sudah memiliki rekayasa distribusi. Khususnya untuk mensuplai kebutuhan di daerah-daerah konsumen.

"Kemudian tentu kita menghimbau agar umat muslim yang akan melaksanakan ibadah kurban, khususnya daerah yang masih defisit, kita dorong untuk melakukan kurban online," katanya lagi. 

Ini semua dilakukan agar pelaksanaan hewan kurban bisa berjalan baik sesuai syariat islam. 

Selain itu, untuk mencegah penyebaran PMK, masyarakat bisa mendownload informasi yang telah disiapkan Kementerian Pertaniannya.

"Artinya masyarakat tidak perlu panik dan khawatir. MUI melalui fatwanya juga sudah menyampaikan untuk daerah masih defisit bisa melakukan korban secara online," kata Agung menambahkan.

Lebih lanjut, Kementerian Pertanian akan mengusahakan pemenuhan daging kurban sesuai kebutuhan. Ia pun yakin jika secara nasional, ketersediaan hewan kurban masih tercukupi, bahkan surplus.

Baca juga: Idul Adha Saat Merebaknya PMK, MUI Minta Masyarakat Tak Khawatir Laksanakan Kurban

"Karena total populasi sapi saja nasional jumlahnya 18 juta sekian, belum kambing dan domba 20 juta. Pasti akan terpenuhi dari hewan yang saat ini ada di Indonesia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini