TRIBUNNEWS.COM - Selain puasa di awal Dzulhijjah, umat muslim dapat melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah di bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah.
Puasa sunnah ini dilakukan menjelang perayaan Idul Adha 1443 Hijriah/2022.
Puasa Dzulhijjah dikerjakan 1-7 Dzulhijjah.
Sementara puasa Tarwiyah dikerjakan pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Lantas kapan waktunya?
Berdasarkan keputusan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag RI), ditetapkan Hari Raya Idul Adha 2022 akan jatuh pada 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah, atau bertepatan pada 10 Juli 2022.
Dengan demikian:
- 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Jumat, 1 Juli 2022
- 2 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu, 2 Juli 2022
- 3 Dzulhijjah jatuh pada hari Minggu, 3 Juli 2022
Baca juga: JADWAL LENGKAP Puasa Sunnah Jelang Idul Adha 2022: Puasa Dzulhijjah, Arafah hingga Tarwiyah
- 4 Dzulhijjah jatuh pada hari Senin, 4 Juli 2022
- 5 Dzulhijjah jatuh pada hari Selasa, 5 Juli 2022
- 6 Dzulhijjah jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2022
- 7 Dzulhijjah jatuh pada hari Kamis, 7 Juli 2022
- 8 Dzulhijjah jatuh pada hari Jumat, 8 Juli 2022
- 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu, 9 Juli 2022
Artinya puasa sunah tersebut bisa dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah 1443 Hijriah.
Sedangkan untuk puasa tarwiyah dilakukan pada 8 Juli 2022, sedangkan puasa Arafah pada 9 Juli 2022.
Sementara, 10 Dzulhijjah merupakan hari perayaan Idul Adha yang diharamkan untuk berpuasa.
Niat Puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah termasuk puasa di awal Dzulhijjah, di mana dapat dikerjaan setiap tanggal 8 Dzulhijjah.
Atau dapat dilaksanakan pada Jumat, 8 Juli 2022
Puasa ini memiliki keutamaannya tersendiri yakni dapat membersihkan dan menghapus dosa yang tahun lalu.
Niat puasa Tarwiyah sebagai berikut.
نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى
(Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala)
Artinya, "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
Puasa Arafah
Baca juga: Apa Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha? Berikut Penjelasannya
Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, artinya berdasarkan kalender masehi dilaksanakan pada Senin, Sabtu, 9 Juli 2022.
Puasa Arafah bernilai hukum sunnah muakkad (sangat dianjurkan).
Puasa Arafah istimewa karena Allah membanggakan para hamba-Nya yang sedang berkumpul beribadah di Arafah, tempat di hadapan para Malaikat.
Oleh karena itu, kaum muslimin yang tidak sedang berwukuf di Arafah pun disyariatkan beribadah sebagai gantinya berpuasa satu hari saat kaum muslimin yang berhaji berwukuf di Arafah.
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust.M. Syukron Maksum, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai keutamaan menjalankan Puasa Arafah, di antaranya:
Dengan berpuasa Arafah maka Allah SWT akan memberikan ampunan atas dosa-dosa di tahun lalu dan yang akan datang.
Hal tersebut sebagaimana sesuai sabda Rasulullah SAW:
"Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang." (HR. Muslim).
Dalam hadis lain juga diungkapkan Rasulullah bersabda:
"Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang". (Riwayat jamaah ahli hadis kecuali Bukhori dan Turmudzi).
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala.”
Apa Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha?
Berikut keutamaan puasa sunnah Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah menjelang, hari raya Idul Adha.
Puasa tersebut dapat dilakukan di awal Dzulhijjah, seperti saat ini di bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah.
Keutamaan puasa di awal Dzulhijjah ini sesuai sabda Rasulullah SAW, yang tertuang dalam tertuang pada hadis Ibnu 'Abbas.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ . يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
Amalan puasa di awal bulan Dzulhijjah dilaksanakan Rasulullah SAW.
Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi Muhammad SAW mengatakan:
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya."