TRIBUNNEWS.COM - Di tengah sorotan yang tengah dialamatkan kepada dirinya, pendiri lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin, menyinggung soal fitnah.
Ahyudin mengatakan, fitnah yang menimpa merupakan sebuah keniscayaan yang tidak perlu dipedulikan.
Hal itu disampaikan Ahyudin melalui postingan di laman Facebooknya pada Minggu (3/7/2022) pukul 17.34.
Dalam postingan yang dibuat sehari menjelang ACT trending di Twitter itu, Ahyudin menulis tentang organisasi sebagai alat perjuangan.
Berikut postingan yang ditulis Ahyudin sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari akun Facebooknya, ahyudin.act, Selasa (5/7/2022):
Baca juga: Presiden ACT Akui Adanya Potongan Uang Donasi 13,7 Persen, Sebut Digunakan untuk Operasional
"Organisasi Itu Alat Perjuangan
Kita umat Islam memiliki kewajiban yg jauh lebih besar dari siapa pun.
Kita umat Islam adalah para khalifah Allah Ta'ala di muka bumi ini untuk menjadi pemimpin kehidupan agar kehidupan bermanfaat bagi semuanya bagi semesta alam.
Sedemikian besarnya tugas dan tanggungjawab umat Islam, maka umat Islam memerlukan alat perjuangan yaitu organisasi.
Organisasi apa pun dg pilihan isu kehidupan apa pun yang penting semuanya ditujukan bagi terwujudnya peradabam dunia yang lebih baik
Saat ini, saat dimana umat Islam sedang mengalami keterpurukkan hampir disemua lini kehidupan, kehadiran organisasi2 kebajikkan umat harus ibarat banyaknya pepohonan di hutan belantara. Biar umat Islam bisa distribusikan maslahat keseantereo jagat sebagaimana milyaran pepohonan di hutan mensuplai oksigen bagi semesta kehiudupan
Jangan pedulikan berbagai fitnah yang menimpa sebab itu adalah keniscayaan.
Ingat, tak kan pernah bisa lahir umat Islam yang besar tanpa ujian yang besar," tulis Ahyudin.
Diberitakan sebelumnya, Ahyudin menjadi sorotan setelah majalan Tempo menerbitkan laporannya berjudul 'Kantong Bocor Dana Umat'.
Baca juga: Izin ACT Terancam Dicabut Kemensos jika Indikasi Penyelewengan Dana Terbukti
Dalam laporan itu, saat Ahyudin menjadi petinggi ACT, dia disebut mendapatkan gaji fantastis sebesar Rp250 juta per bulan.
Ahyudin juga disebut difasilitasi tiga kendaraan mewah, seperti Toyota Alphard, Misubishi Pajero Sport, dan Honda CVR.
Majalah Tempo juga menemukan dugaan dana ACT yang digunakan untuk kepentingan pribadi Ahyudin untuk keperluan rumah.
Dalam konferensi pers pada Senin (4/7/2022), Presiden ACT, Ibnu Khajar mengatakan saat ini Ahyudin sudah tidak lagi duduk di jajaran manajemen ACT.
Ahyudin telah mengundurkan diri dari ACT pada Januari 2022 lalu.
"Dengan lapang dada, Ahyudin menandatangani surat pengunduran diri," ujarnya, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Kalimat pamitan Ahyudin dari ACT di akun Facebooknya
Pada 15 April 2022 lalu, Ahyudin juga membuat postingan yang berisikan ucapan pamitan karena mengundurkan diri dari sejumlah lembaga yang ia pimpin termasuk ACT.
Dalam postingan itu, Ahyudin mengatakan dirinya meninggalkan ACT karena sebab yang amat ia sesalkan.
Namun, ia tidak mengungkap secara rinci sebab yang ia maksudkan.
"Salam hormat untuk semua Para Sahabat
Dengan sebab-sebab yang amat saya sesalkan dan saya prihatinkan hingga saat ini, perjalanan saya sepanjang 17 tahun sejak awal 2005 hingga 11 Januari 2022, dengan segala jerih payah yang saya lakukakan menggagas, mendirikan, dan memimpin lembaga kemanusiaan terdepan di Indonesia yaitu @actforhumanity Aksi Cepat Tanggap dengan terpaksa harus saya tinggalkan.
Demikian pula dengan sejumlah lembaga yang saya gagas, saya dirikan, saya pimpin dan saya bina yaitu @globalwakaf Global Wakaf @globalzakat Global Zakat @globalqurban Global Qurban @mripusat Masyarakat Relawan Indonesia dengan penuh perasaan pedih harus saya tinggalkan juga.
Inilah perjalanan Takdir-Nya.
Semoga Allah SWT meridhoi perjalanan saya bersama sejumlah lembaga yang amat saya cintai ini dan besar harapan saya lembaga-lembaga ini akan tetap menjadi Rahmat, menebar kebajikan bagi seluas-luasnya Ummat di Seluruh Dunia," tulisnya.
Baca juga: Bantah Dapat Fasilitas Toyota Alphard, Presiden ACT: Untuk Muliakan Tamu
Profil singkat Ahyudin
Ahyudin lahir pada Oktober 1966 atau saat ini berusia 55 tahun.
Ia diketahui tinggal di kawasan Tangerang Selatan.
Ia mendirikan ACT pada 2005 dan mengembangkannya selama 16 tahun.
Setelah tak lagi di ACT, Ahyudin dikabarkan mendirikan organisasi lain bernama Global Moeslim Charity.
Ia menjabat sebagai Presiden di organisasi tersebut.
Sejumlah program yang dilakukan Ahyudin di ACT adalah Program Emergency Rescue, Program Emergency Relief, Program Emergency Medic dan Program Recovery, Recovery Ekonomi dan Recovery Fisik Aksi dan lain sebagainya.
(Tribunnews.com/Daryono/Fersianus Waku)