Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Balai Besar Veteriner Wates Kementerian Pertanian Hendra Wibawa mengatakan vaksinasi terhadap hewan ternak bukan kunci utama dalam penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Menurutnya, Bio Security ternak menjadi kunci utama dalam penanganan PMK.
"Vaksinasi sudah dilakukan, tetapi vaksinasi bukan kunci utama. Kunci pertama itu adalah adanya Bio Security yang kuat," ucap Hendra dalam Diskusi Publik: Penyakit Mulut Kuku Sapi dan Derita Peternak, Rabu (6/7/2022).
Baca juga: Kementan Perbanyak Distribusi Obat-Obatan ke 19 Provinsi Terdampak PMK
Meski begitu, Hendra mengatakan Bio Security yang diterapkan peternak tidak terlalu maksimal.
Sehingga langkah vaksinasi dilakukan untuk memberikan kekebalan terhadap hewan dari penularan PMK.
"Kita lakukan saat vaksinasi karena kita tahu tingkat bio security peternak tidak begitu maksimal," ucap Hendra.
Baca juga: 1.182 Hewan Ternak di Bengkulu Terjangkit Wabah PMK, Jatah Vaksin Ditambah 4.300 Dosis
"Sehingga kita harus tambahkan pengebalan hewan melalui vaksin dan sudah dilaksanakan lanjut," tambah Hendra.
Selain itu, pembatasan lalu lintas ke kandang ternak, menurut Hendra, menjadi salah satu langkah mencegah penularan PMK.
Namun Hendra mengatakan saat ini masih terjadi pengembangan hewan ternak di Indonesia.
Sehingga pembatasan lalu lintas hewan ternak menjadi tidak maksimal.
"Yang keempat masih ada kegiatan-kegiatan peningkatan pengembangan sapi maupun kambing, maupun domba. Otomatis apa? Lalu lintas juga semakin bertambah. Jumlah hewan rentan juga semakin bertambah," pungkas Hendra.