Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saiful Anam selaku pendiri Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) menjelaskan soal latar belakangnya sebelum terjun menjadi pengamat politik.
"Saya berkembang dengan berbagai tempaan dan pengalaman baik formal maupun non formal. Tempaan semangat dan keinginan dalam berorganisasi membawanya matang dalam setiap menghadapi dan menyelesaikan problematika persoalan hukum yang senantiasa berkembang seiring perkembangan zaman," kata Saiful dalam pesan yang diterima, Jumat (8/7/2022).
Dia mengatakan saat muda, sudah tidak asing dengan organisasi baik yang bersifat lokal, nasional, maupun internasional.
"Sejak duduk di bangku SD hingga perguruan tinggi, saya selalu dipercaya mengemban amanah untuk menduduki posisi penting dan strategis," kata dia.
Sejumlah organisasi yang dulu sempat diikutinya yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Puncaknya, dikatakan Saiful, yakni saat lulus gela doktoral dengan disertasi "Pergeseran Fungsi DPR dalam Pengisian Pejabat Negara Pasca Reformasi”.
Baca juga: Pemilu 2024, Malaise Partai Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
"Itu salah satu bukti saya berhasil membawa perubahan ke arah yang lebih baik dengan berlandaskan pada keilmuan dan prinsip kejujuran dalam setiap langkah yang saya ambil," kata dia.
Saiful mengaku lahir dari kalangan santri dan dekat dengan kultur Nahdlatul Ulama (NU) selama hidupnya.
Baca juga: Yenny Wahid Masih Pikir-pikir untuk Bikin Partai Politik yang Baru
Dia mengatakan bahwa dirinya gemar banyak belajar membaca, menulis, dan berdiskusi.
"Sehingga ini membawa saya mengerti tentang arti penting hidup dan kehidupan sehingga dalam setiap langkah dan perjuangannya selalu berlandaskan pada nilai dasar perjuangan yang mengutamakan keyakinan akan sampai pada tujuan yang saya harapkan," katanya.