TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 2.518 warga eks Timor-Timur yang bermukim di Desa Noelbaki, Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhirnya mendapat akses air bersih setelah sekitar dua puluh tahun.
Warga mendapatkan air bersih dari 'Sumur Bor Pejuang', yang dibangun untuk warga eks Timor Timur di Pulau Timor, NTT.
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, bahwa secara keseluruhan ada 16 sumur bor yang dinamakan Sumur Bor Pejuang yang dibangun di NTT untuk 10.522 jiwa warga eks Timor Timur.
Hal itu disampaikan Maruli saat peresmian sumur bor di Desa Noelbaki, pada Senin (11/7/2022).
"Belasan Sumur Bor Pejuang tersebar di lima kabupaten di Pulau Timor, yaitu Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Malaka, dan Kabupaten Belu," kata Maruli.
Belasan sumur bor tersebut, kata Maruli, berhasil dibangun antara lain atas kolaborasi TNI AD dengan Letnan Jenderal (Purn) Doni Monardo, serta Direktur Utama Indika Energy yang saat ini juga menjabat Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid.
Dalam kesempatan yang sama, Arsjad Rasjid mengatakan Sumur Bor Pejuang dapat dibangun karena kerjasama sejumlah pihak.
Kata dia, kedepannya penting kerjasama semacam itu diteruskan, untuk kesejahteraan masyarakat.
"Karena itu yang paling utama adalah gotong royong antara swasta, baik oleh Kadin Indonesia dan juga dengan persatuan purnawirawan TNI AD, dan juga dengan TNI aktif seperti Pak Maruli," ujarnya.
Arsjad Rasjid menyebut, bahwa air adalah salah satu kebutuhan penting manusia.
Ia pun berharap pembangunan Sumur Bor Pejuang bisa memicu para pengusaha, untuk bekerjasama demi kesejahteraan masyarakat.
"Bismillah, yayasan ini namanya adalah Yayasan Indika Untuk Indonesia jadi apapun yang kami lakukan dan bagaimanapun untuk bangsa Indonesia," ungkap Arsjad Rasjid.
Sementara, Rosalina da Costa warga eks Timor Timur yang tinggal di Desa Noelbaki mengatakan, sejak tahun 1999 sampai tahun 2021, ratusan warga di pemukiman itu hanya bisa mendapatkan air bersih dari kali.
Baca juga: Kadin Dorong Percepatan Transformasi Digital, Arsjad Rasjid: Secara Ekonomi Bisa Menguntungkan UMKM
"Untuk mendapatkan air bersih kami terpaksa harus jalan sekitar satu kilometer agar bisa dapat air, sehingga kalau dihitung-hitung dua kilometer pulang-pergi untuk bisa dapat air bersih," ungkapnya.
Rosalina mengaku, memang cukup kesusahan untuk mendapatkan air bersih walaupun kali tersebut selalu mengeluarkan air, termasuk saat musim kemarau panjang.
Untuk mengurangi beban kerja, warga setempat kemudian patungan agar bisa membuat bak penampung agar bisa mengambil air di kali dan memasukan ke dalam bak air.
Ketua RT 9C Desa Noelbaki Joao de Jesus pun mengakui hal tersebut. Ia mengatakan keberadaan pompa air yang dibangun oleh TNI AD atas dukungan dana dari Yayasan Indika Energy Grup, sangat membantu warga memperoleh akses air bersih.
"Kita harapkan agar nanti setelah dibangun sumur air ini, kami dibantu lagi dengan pipa sehingga aliran air bisa sampai langsung ke rumah," terangnya.