News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Pengamat Sebut Duet Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024 Sudah Usang, Tak akan Diterima Publik

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Duet Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024 kembali mengemuka namun mendapat kritik dari pengamat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai duet Jokowi-Prabowo pada pilpres 2024 sudah usang dan tak akan diterima oleh masyarakat.

Hal itu disampaikan Ujang setelah banyak yang mengkaitkan kedekatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto adalah sinyal duet di Pilpres 2024.

Misalnya baru-baru ini Jokowi tampak dekat dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu saat menunaikan salat Idul Adha di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat, Minggu (10/7/2022).

Baca juga: Jokpro Soroti Gestur Prabowo Subianto Saat Bareng Jokowi di Momen Idul Adha: Seperti Wakil Presiden

Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu meminta agar tak boleh berspekulasi soal Jokowi-Prabowo sebab sudah usang dan tak diterima publik.

"Kita tidak boleh berspekulasi ya bahwa Jokowi-Prabowo 2024 gitu sudah usang yah. Tidak akan diterima oleh publik juga," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (12/7/2022).

Ujang mengatakan seluruh para elite bangsa termasuk Presiden Jokowi juga sudah berkomitmen bahwa tidak ada tiga periode.

Karena itu  ia menganggap kedekatan keduanya merupakan hubungan antara seorang presiden dengan anak buah atau menteri sekaligus Ketua Umum Partai yang berkoalisi.

"Jokowi juga kan dekat dengan banyak menteri yang lain juga. Ya kedekatan itu kedekatan yang menurut saya tidak ada simbol apapun," ujar Ujang.

Ujang juga menyoalkan ketika ada yang menyimpulkan kedekatan itu sinyal untuk pilpres 2024.

Padahal kedekatan keduanya saat momentum Iduladha dalam nuansa kebersamaan.

"Sudah clear bahwa pilpres 2024 itu ya Jokowi dua periode yah, tidak ada tiga periode dan tahapan pilpres juga sudah jalan dan Jokowi juga sudah tidak ingin Jokowi tiga periode," ungkapnya.

"Jangan sampai ada momen tertentu yah kita hubungkan bahwa seolah-olah ada apa namanya terkait dengan pasang-memasang gitu, Jokowi-Prabowo dan lain sebagainya, tidak," sambung Ujang.

Ujang pun menilai, kedekatan Jokowi-Prabowo dalam momentum Iduladha merupakan dalam nuansa kebersamaan dan tidak ada makna politik dibalik itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini