TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian RI mengungkap alasan tidak ada garis polisi atau police line seusai insiden penembakan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J oleh Bharada E di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan tidak adanya garis polisi lantaran penyidik masih tengah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan di rumah Irjen Ferdy Sambo.
"Masih dilakukan olah TKP lanjutan," ujar Dedi saat dikonfirmasi, Selasa (12/7/2022).
Namun begitu, dia tidak merincik mengenai olah TKP yang kini dilakukan oleh penyidik Polri. Kasus ini pun masih ditangani oleh Polres Jakarta Selatan.
"Detilnya coba ke Kapolres Selatan," pungkasnya.
Sebelumnya, Rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo sepi dari aktivitas penghuni rumah di Komplek Polri Duren Tiga, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan Selasa (12/7/2022).
Dari pantauan lokasi, di garasi rumah Jenderal bintang dua itu ada beberapa pohon tinggi dan bagian pagarnya ditumbuhi dedaunan.
Baca juga: Rumah Dinas Ferdy Sambo Tak Setiap Hari Ditinggali, Hanya Sesekali Datangi untuk Periksa Kerusakan
Sapu lidi berdiri di depan pagar kecil tempat keluar masuk penghuni rumah dan di garasi rumahnya ada bajaj warna hijau dan sepeda motor ATV.
CCTV ada dibagian tembok gerbang tak menyorot ke dalam rumah dan diduga tak merekam kejadian penembakan.
Kemudian juga ada beberapa unit sepeda terparkir di garasi rumah dan samping bagian pintu masuk ke dalam ada tong sampah.
Pagar rumah ada dua berwarna cokelat di sisi depan dan bagian sampingnya. Tak ada satu orang pun yang keluar dari dalam rumah berlantai dua tersebut.
Menurut Satpam Komplek Polri Duren Tiga, Marjuki mengaku sempat mendengar suara tembakan pada Sabtu (9/7/2022).
Namun Marjuki mengira suara tersebut adalah petasan karena pada hari itu bertepatan dengan malam takbiran Idul Adha.
"Kita lagi kumpul di sini nonton televisi, kita dengar seperti suara petasan yak kita anggap biasa takbiran," katanya.