News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Jenis-jenis Wayang di Indonesia, Mulai dari Wayang Kulit hingga Wayang Wong

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wayang kulit. Berikut jenis-jenis wayang di Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut jenis-jenis wayang di Indonesia, mulai dari wayang kulit hingga wayang wong.

Salah satu warisan budaya Indonesia yang menonjol adalah wayang.

Dalam pertunjukan wayang, terdapat berbagai seni, mulai dari seni peran, suara, musik, tutur, sastra, lukis, pahat, dan juga seni perlambang, dikutip dari Indonesia.go.id.

Selain itu, dalam pertunjukan wayang terdapat cerita-cerita yang dipilih bersumber pada kitab Mahabarata dan Ramayana yang bernafaskan kebudayaan dan filsafat Hindu, India, namun telah diserap ke dalam kebudayaan Indonesia, dikutip dari Kebudayaan.kemdikbud.go.id.

Perlu diketahui, terdapat keberagaman wayang di Indonesia.

Lalu apa saja jenis-jenis wayang di indonesia?

Baca juga: Sejarah Museum Wayang di DKI Jakarta, Jadi Cagar Budaya Indonesia

Jenis-jenis Wayang di Indonesia

1. Wayang Kulit

Wayang kulit terbuat dari lembaran kulit kerbau yang telah dikeringkan, dikutip dari Indonesia.go.id.

Wayang kulit juga terbuat dari tanduk kerbau yang disambung dengan sekrup.

Hal tersebut memudahkan wayang dalam gerakannya.

Dalam pertunjukan, biasanya, wayang kulit dimainkan oleh dalang di balik kain putih atau kelir.

Nantinya, kain putih tersebut disorot oleh lampu listrik sehingga menghasilkan bayangan.

2. Wayang Purwa

Cerita-cerita pada wayang purwa bersumber dari Pustaka Rajapurwa, dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id.

Dahulu, pertunjukan wayang purwa hanya diiringi lagu-lagu sekar Ageng tembang Kidung.

Kemudian pada zaman dahulu, wayang belum bisa disabetkan.

Sehingga pertunjukan wayang hanya menancapkan lakon-lakon secara berhadapan.

3. Wayang Golek

Pertunjukan wayang golek dibawakan oleh dalang Ridwan Tjahyo pada gelaran Festival Sastra 'Mieling Poe Basa Indung' yang diselenggarakan Disbudpar Kota Bandung di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK), Jalan Naripan, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/2/2020). . Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Wayang golek merupakan wayang yang menggunakan media kayu atau berbentuk tiga dimensi.

Wayang tersebut hanya tersebar di Pulau Jawa bagian Barat.

Sementara alur cerita wayang golek diambil dari cerita rakyat.

Seperti, cerita penyebaran agama Islam oleh Walangsungsang dan Rara Santang, cerita yang bersumber dari cerita Ramayana dan Mahabarata dengan menggunakan bahasa Sunda.

Saat pertunjukan, wayang golek diiringi oleh gamelan Sunda (salendro), yang terdiri atas dua buah saron, peking, selentem, satu perangkat boning, satu perangkat boning rincik, satu perangkat kenong, sepasang gong (kempul dan goong), ditambah dengan seperangkat kendang (sebuah kendang Indung dan tiga buah kulanter), gambang dan rebab.

4. Wayang Beber

Wayang beber merupakan wayang tertua di Indonesia.

Pementasan wayang beber, dilakukan dengan membeberkan atau membentangkan layar atau kertas yang berupa gambar.

Kemudian cara memainkan wayang beber adalah dengan menguraikan cerita melalui layar atau kertas, dikutip dari Indonesia.go.id.

5. Wayang Klithik

Seorang dalang memainkan wayang klithik di Gedung B6 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2013). (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)

Wayang klithik merupakan wayang yang terbuat dari kayu.

Pertunjukan wayang klithik menceritakan pada zaman Panji Kudalaleyan di Pajajaran sampai zaman Prabu Brawijaya di Majapahit, dikutip dari p2k.unkris.ac.id.

6. Wayang Wong

Wayang wong lahir pada pertengahan abad ke-17.

Dahulu, pementasan wayang wong hanya dilakukan untuk acara-acara sakral.

Kemudian seiring berkembangnya zaman, wayang wong menjadi berkembang.

Dikutip dari dinsos.bulelengkab.go.id, Wayang Wong diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini