Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto, menyebut banyak polisi yang berdatangan usai kejadian polisi tembak polisi, Jumat (8/7/2022).
Hal itu dikatakan Seno setelah mendapat laporan dari petugas keamanan (satpam) Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Awalnya, Seno menyebut saat peristiwa penembakan itu terdengar suara letusan. Namun, dia hanya menganggap jika suara itu bersumber dari petasan karena mendekati Hari Raya Idul Adha 1443H.
"Kalau saya ditanya suara letusan itu, itu suaranya itu seperti petasan, sedangkan pada saat itu kan menjelang Idul Adha dan di sini biasanya menjelang Idul Adha atau tahun baru itu biasanya membunyikan kembang api," kata Seno kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).
Kemudian, lanjut Seno, satpam Komplek melihat di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo mulai berdatangan anggota polisi.
"Kemudian, setelah nggak ada kejadian apa apa, satpam mulai bertanya-tanya kok yang datang itu makin lama makin banyak ke rumah itu. Ditanya lah sama satpam, ada apa? Nggak ada apa-apa," ungkapnya.
Seno mengaku sempat menegur satpam karena tidak memeriksa saat sejumlah anggota polisi tersebut datang ke lokasi penembakan.
Namun satpam menyebut dirinya tidak berani untuk memeriksa karema takut terjadi apa-apa.
"Satpamnya juga saya iniin (tanya), kamu kok nggak mau periksa? Nanti diperiksa, saya disalahkan sama mereka," ucapnya.
"Jadi dia (satpam) juga takut. Itulah yang saya, Saya juga sesalkan, kenapa sebagai RT kok nggak dilapori soal kejadian itu," sambungnya.
Di sisi lain, dirinya juga tidak mendapat laporan saat polisi melakukan olah TKP hingga penggantian dekoder CCTV yang berada di pos satpam dekat rumah Irjen Ferdy Sambo.
Mabes Polri Minta Keluarga Brigadir J Tak Buat Isu Liar
Kematian Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terus menuai sorotan.
Terkini, keluarga Brigadir J kini mengaku ponselnya diretas oleh orang tak dikenal (OTK).