News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

5 Tokoh yang Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Ada Khofifah dan Yenny Wahid

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diusung Gerindra maju di Pilpres 2024. Muncul sejumlah nama Cawapres Prabowo.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai hari ini, Partai Gerindra tetap akan mengajukan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024.

Tinggal menggaet satu partai politik lagi maka Gerindra memenuhi syarat untuk bisa mengajukan pasangan calon Capres dan Cawapres.

Sejauh ini Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai mendekat untuk berkoalisi dengan Gerindra.

"Keuntungan Gerindra saat ni bisa berkoalisi dengan satu partai saja sudah bisa ajukan  capres. Jadi kemungkinan berkoalisi dengan partai lain masih ada (selain PKB)," kata  Pengamat Politik M Qodari ketika dikonfirmasi, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Survei Parameter: Popularitas Prabowo Subianto Kalahkan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan AHY

Pertanyaannya siapa cawapres yang tepat untuk digandeng Prabowo?

"Menurut saya cawapres Pak Prabowo itu kemungkinan besar dipertimbangkan dari latar belakang NU," kata dia.

Mengapa harus dari NU?

"Karena jumlah massa atau komunitas NU itu sangat besar sekitar 1/3 dari muslim Indonesia. Organisasi  besar di Indonesia saat ini ya NU," kata Qodari.

Bagaimana kalau cawapres Prabowo adalah Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf?

"Kita tahu kan kalau dari NU ketua umumnya Kiai Yahya sudah menyatakan tidak akan maju di Pilpres," kata Qodari. 

Oleh karena itu, Qodari mengatakan nama-nama  yang berlatar belakang NU potensial untuk digandeng jadi Cawapres Prabowo.

Siapa saja mereka?

1. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Qodari menggatakan Yaqut Cholil Qoumas adalah tokoh NU dan 'berdarah biru'.

Gus Yaqut merupakan putra dari kiai ternama, KH Muhammad Cholil Bisri yang juga salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ia lahir di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada 4 Januari 1975.

Mengutip Kompas.com, Gus Yaqut merintis karier politik di PKB. Pada 2005, ia menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang.

Akan tetapi, jabatan di DPRD tersebut ditanggalkan. Sebab, pada tahun yang sama, Gus Yaqut terpilih sebagai Wakil Bupati Rembang periode 2005-2010.

Pada 2011, ia menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Rembang.

Selanjutnya, pada 2015, Gus Yaqut terpilih sebagai Wakil Ketua DPW PKB Jawa Tengah.

Gus Yaqut menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.

Ia mengantikan posisi Hanif Dhakiri yang ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja.

Lalu, pada 2015, Gus Yaqut terpilih sebagai Ketum GP Ansor periode 2015-2020 menggantikan Nusron Wahid.

2. Khofifah Indar Parawansa

Khofifah saat ini ada Gubernur Jawa Timur dan juga menjabat salah satu Ketua PBNU .

Dia dianggap memliki basis pendukung yang solid di Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa masuk dalam jajaran 500 tokoh Muslim berpengaruh di dunia. 

Diketahui, daftar tersebut dikeluarkan oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centreyang. 

Khofifah Indar Parawansa adalah sosok politikus yang pernah menduduki jabatan diantaranya Wakil Ketua DPR RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Menteri Sosial,dan Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024

3. Yenny Wahid

Nama Yenny Wahid tidak asing di telinga masyarakat Indonesia, khususnya yang tergabung dalam ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU).

Putri Mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini pernah memegang jabatan penting di Partai Kebangkitan bangsa (PKB), yakni sebagai sekjen di periode 2005-2010.

Yenny Wahid lahir di Jombang pada 29 Oktober 1974.

Gelar Master Public Administration Yenny diperloleh dari satu kampus terbaik di dunia, Harvard University AS.

4. Erick Thohir

Erick Thohir saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Kabinet Indonesia Maju.

Erick Thohir lahir 30 Mei 1970.

Erick adalah putra dari Teddy Thohir seorang pengusaha yang ikut membesarkan Astra International.

Erick ditetapkan sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah periode 2021 - 2024.

Sebelum menjadi menteri, Erick Thohir merupakan seorang pengusaha dan pendiri Mahaka Group yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment.

Dia dianggap dekat dengan kalangan NU melalui GP Ansor.

5. Muhaimin Iskandar

Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin tersebut lahir Jombang, Jawa Timur pada 24 September 1966.

Saat ini, Muhaimin menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat periode 2019-2024.

Ini kali kedua Muhaimin menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Sebelumnya, ia pernah mengisi jabatan yang sama pada masa 1999-2004.

Muhaimin juga pernah menjadi sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2018-2019.

Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Cak Imin juga ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans).

Peluang Muhaimin?

Pengamat Politik M Qodari mengatakan Muhaimin memiliki kelebihan dan kekurangan untuk menjadi Cawapres Prabowo. Meskipun dia kini intens menjalin komunikasi dengan Prabowo.

"Kelebihannya Muhaimin ada kursi di PKB dan kekurangannya karena NU lebih besar dari PKB," ujarnya.

Mengapa Cawapres Penting?

Terpisah, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan memilih calon wakil presiden atau cawapres akan jadi hal yang krusial pada Pilpres 2024.

Partai politik atau gabungan partai politik perlu mencari sosok cawapres yang bisa mendongkrak elektabilitas sang calon presiden.

"Cawapres yang bisa mendongkrak elektabilitas capres adalah mereka yang punya elektabilitas dan popularitas karena yang dipilih itu bukan hanya capres tapi juga cawapres," kata Adi dalam rilis survei secara daring, Selasa (12/7/2022).

Posisi cawapres dianggap penting untuk menaikkan elektabilitas lantaran saat ini belum ada sosok capres yang mampu mencapai angka psikologis 40 persen.

Oleh karena itu belum ada sosok capres yang bisa jumawa terkait perolehan elektabilitasnya.

"Kenapa posisi cawapres penting karena posisi capres saat ini belum ada angka yang capai angka psikologis 40 persen. Nggak ada yang berani jumawa," ujar dia.

Cawapres Prabowo

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan partainya sudah memiliki nama Cawapres Prabowo.

Tetapi Dasco tak mengungkapkan siapa tokoh calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo itu.

"Saya tidak bisa bicara mengenai masalah cawapres lebih lanjut karena sesuai anggaran dasar hal ini akan dibicarakan setelah rapimnas. Walaupun nama sudah di kantong," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/7/2022) lalu.

Dasco menegaskan hingga kini Gerindra menyatakan solid mendukung Prabowo maju sebagai capres.

Adapun pengusungan itu akan diumumkan Gerindra pada saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra yang menurut rencana digelar pada akhir Juli.

"Jadi kan mekanisme di partai Gerindra bahwa untuk forum memunculkan nama capres itu harus dilakukan di forum setingkat munas, yaitu di rapimnas," ucapnya.

Dasco mengisyaratkan bahwa dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden menjadi syarat mutlak, setidaknya bagi Gerindra.

Prabowo, walaupun sudah tiga kali kalah di Pilpres, hingga saat ini masih jadi sosok dengan elektabilitas yang menjanjikan di tiga besar, bersaing dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dari hasil riset berbagai lembaga survei.

"Saat ini Prabowo Subianto baru diminta akan kesediaannya untuk dikukuhkan menjadi capres dari Gerindra melalui rapimnas yang akan diselenggarakan pada akhir bulan Juli 2022," tambah dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini