Muhadjir mengatakan, tidak ada prosedur karantina bagi jemaah haji sekembalinya ke tanah air.
Meski demikian, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menegaskan petugas kesehatan akan tetap memantau kesehatan jemaah haji yang tiba di bandara untuk mendeteksi jika ada jemaah yang terindikasi terpapar covid-19.
Adapun sebagai informasi, fase pemulangan jemaah haji Indonesia ke tanah air sudah dimulai.
Masa kepulangan jemaah haji ke tanah air akan berlangsung dalam dua gelombang, yakni gelombang pertama pada 15-30 Juli 2022.
Kemudian, gelombang kedua akan berlangsung pada 30 Juli-13 Agustus 2022.
Baca juga: Menteri Agama Sampaikan Salam Presiden Jokowi kepada Jemaah Haji Indonesia
Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Skrining Kesehatan Jemaah Haji
Dikutip dari Setkab.go.id, jemaah haji gelombang pertama jemaah haji sudah tiba di Indonesia pada Jumat (15/7/2022) malam.
Pemerintah telah menyiapkan sistem skrining kesehatan berlapis sebagai langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Hal tersebut, disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro dalam keterangan persnya secara virtual, Jumat (15/07/2022).
“Skrining yang dimaksud adalah pengecekan suhu tubuh melalui thermal scanner dan thermal gun, pengecekan tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di Asrama Haji Debarkasi,” tutur Reisa.
Lebih lanjut, Reisa menjelaskan, bila ditemukan jemaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes Antigen.
“Jika hasilnya positif, akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala atau gejala ringan. Sementara yang bergejala sedang atau berat akan dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19,” lanjutnya.
Di sisi lain, bagi jemaah yang dinyatakan sehat saat kedatangan dan observasi, maka dapat kembali ke rumah.
Meski demikian, ada imbauan untuk terus memantau kondisi kesehatannya selama 14 hari.