“Kedua tokoh agama ini wafat karena mencoba melindungi warga sipul lain. KKB tak hiraukan dan tak peduli bahwa yang melerai dan melindungi itu adalah tokoh agama. Namun mereka tetap jadikan target sasaran. Mereka juga tak peduli bagaimana nasib anak, istri dan keluarga para korban akibat aksi brutal dan bengisnya," katanya.
"Poin ini yang mestinya menjadi poin perhatian pemerintah dan aparat penegak hukum mengeluarkan kebijakan yang menjaga keamanan bagi masyarakat Papua dan menindak tegas para pelakunya sesuai hukum yang berlaku,” ujar dia.
Para tokoh masyarakat, adat, pemuka agama juga para pemuda diajak agar tetap menjaga kondusivitas dan keamanan, ridak terpancing isu-isu yang bersumber dari berita palsu (hoax).
Irfaan berharap kejadian di Nduga merupakan yang terakhir dan tidak terulang lagi.
“Semua elemen tokoh masyarakat, pemuka adat dan agama agar tetap waspada dan menjaga keamanan. Percaya pada penegak hukum dan aparat keamanan. Semoga kejadian itu tidak terulang kembali.”
“Jangan ada lagi korban dari masyarakat kecil yang mencari nafkah di tanah Papua menjadi korban yang sia-sia. Nilai-nilai kemanusiaan wajib dihormati dan dijunjung tinggi. Jangan ada lagi kekerasan pada masyarakat Papua,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama (MUI) Papua, Syaiful Islam al-Payage.
Dia menyampaikan keprihatinan dan mengutuk keras tindakan nirkemanusiaan yang dilakukan oleh KKB di Nduga, Papua.
"Saya sebagai tokoh agama mengecam tindakan KKB Nduga yang tidak berperikemanusiaan hingga menewaskan masyarakat sipil bahkan tokoh agama," ucap KH Syaiful.
MUI Provinsi Papua mendesak agar pihak kepolisian segera menindak tegas dan mengusut kasus tuntas kasus di Papua.
Sebagai negara hukum, para pelaku penembakan harus segera ditangkap dan diproses dengan sanksi setimpal.
"Siapa yang melakukan tragedi ini agar diproses secara hukum sehingga hukum di negeri ini bisa ditegakkan," tegasnya.
Syaiful juga mendorong agar pemerintah menjadikan masalah KKB ini prioritas dan mencari solusi terbaik agar tidak banyak korban berjatuhan.
Pasalnya Syaiful menilai, KKB kerapkali menjadikan target tak hanya aparat, tapi juga warga sipil.