Humas PT Angkasa Pura I Juanda Yuristho Ardi Hanggono di Sidoarjo, mengatakan pesawat Citilink tersebut lepas landas dari Juanda pukul 06.10 WIB.
"Lalu pada pukul 06.22 WIB pesawat meminta emergency landing ke tower dengan alasan pilot incapacity (pilot sakit di dalam pesawat)," kata Yuristho.
Dia mengatakan, sesuai prosesur tim "Airport Rescue Fire Fighting" (ARFF) menyiapkan kendaraan dan SOP penanganan pendaratan darurat.
"Tim ARFF dan ambulans KKP standby di parking stand 6. Pesawat mendarat kembali pukul 06.56 WIB. Kemudian pilot dievakuasi oleh KKP ke rumah sakit terdekat," katanya.
Sebanyak 171 penumpang turun kembali ke ruang tunggu untuk diterbangkan menggunakan pesawat ex Surabaya-Samarinda (AAP-SUB) dan telah lepas landas pukul 10.58 WIB dengan lancar.
Dewa Kadek Rai, Direktur Utama PT Citilink Indonesia menambahkan, petugas darat bersama seluruh stakeholders di bandar udara Juanda Surabaya telah melakukan persiapan prosedur penanganan evakuasi darurat kesehatan dengan sangat cepat dan baik, dan pilot telah ditangani oleh dokter rumah sakit terdekat.
"Petugas Citilink Indonesia di Surabaya telah menginformasikan dan memberikan penjelasan kepada penumpang serta memberikan service on ground, dan penumpang dapat menerima informasi tesebut dengan baik," jelas Dewa.
Demi keselamatan dan kenyamanan penumpang, Citilink Imelakukan penggantian pesawat serta seluruh crew, dan penerbangan tersebut telah diterbangkan kembali pada pukul 10.46 WIB.
Pihaknya juga melakukan prosedur pengecekan kesehatan kepada seluruh crew yang bertugas dan dinyatakan fit atau laik terbang.
Perjalanan Karier Capt Boy
Mengutip Kompas.com, Capt Boy Awalia Asnil pernah bekerja di enam maskapai penerbangan berbeda semasa hidupnya.
Capt Boy mengenyam pendidikan penerbangan di Ardmore Flying School, di Selandia Baru.
Dia mengawali karier di dunia penerbangan pada tahun 1994 sebagai Senior First Officer di Merpati Airline dan bergabung di maskapai ini hingga 2005.
Ia lalu melanjutkan bekerja di Malaysia Airline dengan jabatan yang sama.