Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkap kelompok yang diduga bertanggung jawab atas pembunuhan warga di Kenyam dan Pegunungan Bintang Papua dalam sepekan terakhir.
Jenderal Andika Perkasa mengatakan ia telah memerintahkan seluruh jajaran TNI di Kenyam dan Nduga Papua untuk segera mengumpulkan data intelijen sejak kejadian di Distrik Kenyam Kabupaten Nduga Papua, Sabtu (16/7/2022) lalu.
Jenderal Andika Perkasa mengatakan pihaknya juga telah menggunakan semua cara untuk mengumpulkan data intelijen terkait peristiwa tersebut baik yang bersifat teknologi maupun yang non-teknologi.
Selain itu, kata dia, TNI juga telah bekerja sama dengan Satgas Damai Cartenz Polri di lapangan.
Hal tersebut disampaikannya usai memberikan pembekalan kepada 102 Taruna dan Taruni Akademi Angkatan Laut angkatan ke-69 tingkat III di KRI Bima Suci yang sandar di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta Utara, Jumat (22/7/2022).
Baca juga: Panglima TNI Ungkap Pihak yang Diduga Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan di Papua Sepekan Terakhir
"Sejauh ini kita hanya bisa mengumpulkan tentang kelompok yang bertanggung jawab. Kalau yang di Kenyam adalah kelompoknya AT inisialnya. Kalau yang di Pegunungan Bintang yang terakhir, kemarin hari Selasa itu kelompoknya MK," kata Jenderal Andika Perkasa.
Terkait dengan operasi TNI di Papua, kata dia, pihaknya mengatakan tidak bisa asal menangkap atau menyerbu kelompok tersebut.
Baca juga: BNN Papua Tetapkan Oknum Pejabat Utama Polres Sorong Kota Jadi Tersangka Penyalahgunaan Narkoba
Ia mengatakan pihaknya akan melakukan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku dan bisa dipertanggung jawabkan.
"Jadi terus terang bukan hanya kita mau atau tidak kemudian menyerbu, tetapi yang lebih penting kita tidak boleh salah, tidak boleh salah tangkap, apalagi salah dalam melumpuhkan. Kita harus akurat. Akuntabel," kata dia.
Diberitakan sebelumnya total 11 orang tewas dan 2 lainnya luka akibat aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7/2022).
Selain itu, seorang pendulang emas juga dibunuh KKB di Yahukimo, Pegunungan Bintang, Papua pada Selasa (19/7/2022).