TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta-fakta prarekonstruksi kasus penembakan Brigadir J yang digelar Polda Metro Jaya, Sabtu (23/7/2022).
Prarekonstruksi itu berlangsung di tempat kejadian perkara (TKP) yakni rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Pancoran Mas, Jakarta Selatan.
Berikut ini fakta-fakta dari prarekonstruksi yang digelar polisi:
1. Praekonstruksi kasus yang dilaporkan istri Ferdy Sambo
Prarekonstruksi yang digelar hari ini merupakan prarekonstruksi atas kasus dugaan pencabulan dan ancaman pembunuhan yang dilaporkan oleh istri Ferdy Sambo.
Kasus ini semula ditangani Polres Jakarta Selatan, namun kini diambil alih Polda Metro Jaya.
Baca juga: Bharada E, Irjen Ferdy Sambo Hingga Istrinya Tak Dihadirkan Dalam Prarekonstruksi oleh Polisi
Hal ini dikatakan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
"Ya benar (prarekonstruksi) dilaksanakan oleh penyidik Polda Metro Jaya," kata Dedi saat dikonfirmasi, dikutip dari TribunJakarta.
"Pertama laporan pencabulan, kedua pengancaman dan percobaan pembunuhan," ujar dia.
Untuk diketahui, dalam kasus tewasnya Brigadir J, terdapat dua laporan polisi.
Selain laporan dugaan pencabulan dan pengancaman yang kini ditangai Polda Metro Jaya, ada pula kasus dugaan pembunuhan berencana yang dilaporkan keluarga Brigadir J ke Bareskrim Polri.
2. Dihadiri petinggi Bareskrim Polri hingga Polda Metro Jaya
Dalam prarekonstruksi hari ini, sejumlah petinggi Polri tampak hadir.
Tidak hanya dari Polda Metro Jaya tetapi juga dari Bareskrim Polri.
Masih mengutip TribunJakarta, petinggi Polri yang hadir di antaranya
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, dan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit.
3. Prarekonstruksi berlangsung tertutup
Prarekonstruksi kasus dugaan pencabulan dan pengancaman pembunuhan dengan terlapor Brigadir J ini berlangsung tertutup.
Awakmedia tidak bisa menyaksikan secara langsung jalannya prarekonstruksi tersebut.
Awak media hanya bisa memantau prarekontruksi itu sekitar 10 meter dari luar rumah Irjen Ferdy Sambo.
Baca juga: Live Streaming Polisi Gelar Prarekonstruksi Tewasnya Brigadir J di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo
Dalam prarekonstruksi itu, tim gabungan tampak masuk ke rumah dinas Irjen Ferdy Sambo sekira pukul 11.20 WIB.
Pantauan TribunJakarta, Tim Inafis dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri juga sudah berada di lokasi.
Terlihat dua koper berwarna hitam yang dibawa masuk ke rumah dinas Irjen Ferdy Sambo melalui pintu samping.
Kronologi singkat kasus dugaan pencabulan dan ancaman pembunuhan dengan terlapor Brigadir J
Diketahui, Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan rekannya sesama polisi, Bharada E, di rumah dinas Kadiv Propam di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00.
Kombes Budhi Herdi Susianto yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolres Jaksel mengungkapkan, baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam dipicu pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo.
Ketika itu disebutkan bahwa istri Ferdy Sambo baru saja pulang dari perjalanan luar kota dan sedang menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil tes PCR.
Istri Kadiv Propam itu kemudian beristirahat di kamar pribadinya yang berada di lantai dasar.
"Setelah berada di kamar, sambil menunggu karena lelah mungkin pulang dari luar kota, ibu (istri Ferdy Sambo) sempat tertidur," ujar Budhi, Selasa (12/7/2022).
Secara tiba-tiba, jelas Budhi, Brigadir J masuk ke kamar istri Ferdy Sambo dan melakukan pelecehan seksual.
"Tiba-tiba Brigadir J masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap ibu," terang Kapolres.
Budhi menuturkan, istri Ferdy Sambo terkejut dengan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J. Istri Ferdy Sambo lalu berteriak meminta tolong. Teriakan itu membuat Brigadir J panik.
"Saudara J membalas 'diam kamu!' sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang dan menodongkan senjata ke kepala ibu Kadiv," ucap Budhi.
Baca juga: Gelar Prarekonstruksi di Kediaman Ferdy Sambo, Polri: Agar Kasus Ini Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah
Bharada E dan seorang saksi berinisial K yang sedang berada di lantai 2 bergegas turun tangga mendengar teriakan meminta tolong.
"Baru separuh tangga, kemudian melihat saudara J keluar dari kamar tersebut. Saudara RE menanyakan ada apa, bukan dijawab tapi dilakukan dengan penembakan," kata Budhi.
Setelahnya, baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J tak terelakkan dan berujung tewasnya Brigadir J.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunJakarta/Annas Furqon Hakim)