Adapun proses penggalian dimulai sekira pukul 07.30 WIB dan diangkat pada pukul 08.30 WIB.
Baca juga: Ketua Tim Dokter Forensik yang akan Menyampaikan Hasil Autopsi Ulang Brigadir J
Seusai penggalian, peti jenazah Brigadir J pun diangkat dan langsung dibawa menuju mobil ambulans untuk diantar menuju RSUD Sungai Bahar untuk dilakukannya proses autopsi ulang.
Namun sebelum proses penggalian dilakukan, ibunda dari Brigadir J Rosti Simanjutak tak kuasa menahan tangis.
Tangis dari ibunda Brigadir J pecah setelah prosesi ibadah doa dilakukan di makam Brigadir J.
Dalam tangisnya, ia berteriak histeris dengan menyebut anaknya telah disiksa.
"Anak saya disiksa, Tuhan tolong kami tunjukkan kebenaran," teriak Rosti dikutip dari Tribun Jambi.
Selain itu, Rosti juga meneriakan nama Putri saat menangis histeris.
Setidaknya 272 Makam Terkena Imbas Pembangunan Tol Solo-Jogja, Penggali Kubur Ungkap Kondisi Jenazah
Kebohongan Pembawa Jenazah Santri Tewas di Kediri, Terkuak saat Kafan Dibuka, Nasib Mirip Brigadir J
Baca juga: Proses Ekshumasi Jenazah Brigadir J Diawasi Kompolnas dan Komnas HAM
Dirinya meminta pertanggungjawaban atas tewasnya anaknya tersebut.
"Ibu Putri, mana tanggungjawabmu, kita sama-sama ibu," ujarnya.
Tidak hanya sekali, Rosti meneriakkan nama Putri berkali-kali.
Pinta Keluarga kepada Tim Dokter Forensik: Cermati Luka Brigadir J di Bagian Rahang dan Kemaluan
Sebelum proses autopsi ulang dilakukan, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Johnson Simanjutak menggelar konferensi pers pada 00.05 WIB di RSUD Sungai Bahar.
Pada konferensi pers tersebut, Johnson menyampaikan rasa curiga keluarga terkait kondisi rahang, gigi,dan tenggorokan Brigadir J.
Baca juga: Jenazah Brigadir J Tiba di RSUD Sungai Bahar, Proses Autopsi Ulang Sedang Berlangsung
Selain itu, ia mengungkapkan agar tim dokter forensik agar berfokus pada luka yang beradadi wajah, belakang telinga, leher, hingga organ intim seperti kemaluan dan dubur.