TRIBUNNEWS.COM - Seorang penggali makam Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Pardede memberikan pengakuan terkait kondisi jenazah ajudan Kadiv Propam non-aktif Irjen Ferdy Sambo tersebut.
Menurut pengakuannya, setelah kubur digali, tutup peti hanya dibuka setengah.
Pardede mengungkapkan dirinya melihat kondisi kepala hingga dada dari jenazah Brigadir J.
Ia menceritakan bahwa kondisi Brigadir J dalam kondisi utuh.
"Kondisinya masih utuh seperti pada saat dimakamkan," ujarnya dikutip dari Tribun Jambi.
Di sisi lain, Pardede juga memberikan pengakuan bahwa dirinya sukarela melakukan pekerjaan sebagai penggali.
"Tidak ada paksaan, bukan karena diminta, kami yang turun tadi ke makam atas dasar sukarela," tegasnya.
Baca juga: IPW : Penyelesaian Kasus Tewasnya Brigadir J Tantangan Jaga Marwah Polri dari Hujatan Masyarakat
Setidaknya 272 Makam Terkena Imbas Pembangunan Tol Solo-Jogja, Penggali Kubur Ungkap Kondisi Jenazah
Kebohongan Pembawa Jenazah Santri Tewas di Kediri, Terkuak saat Kafan Dibuka, Nasib Mirip Brigadir J
Pardede yang jugamerupakan anggota dari ormas Pemuda Batak Bersatu menaruh harapan atas autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.
"Semoga terungkap semua apa yang sebenarnya terjadi," harapnya.
Diwartakan Tribunnews sebelumnya, ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) melakukan penjagaan terhadap makam Brigadir J sejak Kamis (21/7/2022).
Pembina ormas PBB Royanto Situmorang mengatakan penjagaan tersebut juga telah disetujui keluarga dan dilakukan setiap hari hingga proses autopsi ulang selesai.
"Pengawasan akan kami lakukan sampai autopsi ulang dilakukan. Siang dan malam akan terus ada yang berjaga, minimal empat orang," ujarnya.
Penggalian hingga Autopsi Ulang Dilakukan Hari Ini
Penggalian terhadap makam jenazah Brigadir J dilakukan sekitar 1 jam paada Rabu (27/7/2022).
Adapun proses penggalian dimulai sekira pukul 07.30 WIB dan diangkat pada pukul 08.30 WIB.
Baca juga: Ketua Tim Dokter Forensik yang akan Menyampaikan Hasil Autopsi Ulang Brigadir J
Seusai penggalian, peti jenazah Brigadir J pun diangkat dan langsung dibawa menuju mobil ambulans untuk diantar menuju RSUD Sungai Bahar untuk dilakukannya proses autopsi ulang.
Namun sebelum proses penggalian dilakukan, ibunda dari Brigadir J Rosti Simanjutak tak kuasa menahan tangis.
Tangis dari ibunda Brigadir J pecah setelah prosesi ibadah doa dilakukan di makam Brigadir J.
Dalam tangisnya, ia berteriak histeris dengan menyebut anaknya telah disiksa.
"Anak saya disiksa, Tuhan tolong kami tunjukkan kebenaran," teriak Rosti dikutip dari Tribun Jambi.
Selain itu, Rosti juga meneriakan nama Putri saat menangis histeris.
Baca juga: Proses Ekshumasi Jenazah Brigadir J Diawasi Kompolnas dan Komnas HAM
Dirinya meminta pertanggungjawaban atas tewasnya anaknya tersebut.
"Ibu Putri, mana tanggungjawabmu, kita sama-sama ibu," ujarnya.
Tidak hanya sekali, Rosti meneriakkan nama Putri berkali-kali.
Pinta Keluarga kepada Tim Dokter Forensik: Cermati Luka Brigadir J di Bagian Rahang dan Kemaluan
Sebelum proses autopsi ulang dilakukan, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Johnson Simanjutak menggelar konferensi pers pada 00.05 WIB di RSUD Sungai Bahar.
Pada konferensi pers tersebut, Johnson menyampaikan rasa curiga keluarga terkait kondisi rahang, gigi,dan tenggorokan Brigadir J.
Baca juga: Jenazah Brigadir J Tiba di RSUD Sungai Bahar, Proses Autopsi Ulang Sedang Berlangsung
Selain itu, ia mengungkapkan agar tim dokter forensik agar berfokus pada luka yang beradadi wajah, belakang telinga, leher, hingga organ intim seperti kemaluan dan dubur.
"Ya di kemaluan itu penting dicek, kemudian ada permintaan khusus dari pihak keluarga di bagian tenggorokan, seperti dimasukkan sesuatu yang merusak tenggorokan, kemudian rahang dan gigi," ujarnya Rabu (27/7/2022)
Tidak hanya itu, Johnson juga menegaskan jaringan tubuh Brigadir Yosua dapat digunakan ketika memang diperlukan untuk penelitian lebih lanjut.
"Materi-materi (jaringan tubuh) itu akan dibawa ke Jakarta. Karena tidak bisa diselesaikan di Jambi," jelasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jambi/Aryo Tondang/Suang Sitanggang)
Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi