TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kunjungan kerja ke luar negeri Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbukti mampu melahirkan berbagai kerjasama strategis antar negara.
Langkah tersebut juga menjadi satu upaya dalam menjaga stabilitas pertumbuhan sektor ekonomi.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan kunjungan Jokowi ke luar negeri telah menciptakan beragam dampak positif.
Salah satunya penguatan kerjasama terutama dalam sektor ekonomi antar negara sahabat.
Kunjungan yang cukup disoroti Piter yakni pertermuan Jokowi dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping.
Pertemuan yang telah banyak menghasilkan kesepakatan bilateral antar kedua negara.
"Di tengah kondisi seperti ini, khususnya dalam rangka menjamin ketersediaan pangan, menjaga momentum pemulihan ekonomi, pertemuan Jokowi dengan Xi Jinping menurut saya sangat strategis," ujar Piter di Jakarta, Jumat (29/7/2022).
Dia menambahkan Jokowi telah mengambil sebuah langkah pasti di tengah ancaman krisis global yang kini semakin mendekat.
Lawatan ketiga negara kawasan Asia Timur menjadi sebuah langkah yang tetap untuk dijalankan.
Kondisi demikian, dia mengatakan, tak terlepas imbas dari hadirnya pandemi Covid 19 serta perang yang masih melanda sampai sekarang.
Membuat ketersediaan sejumlah sektor kehidupan mulai dari pangan hingga energi terancam.
"Komoditas energi dan pangan terbatas dan harganya melonjak naik yang lebih disebabkan oleh ketegangan geopolitik dan perang," ujarnya.
Baca juga: Pengamat Nilai Pertemuan Jokowi dan Xi Jinping Bawa Misi Penguatan Kerja Sama Ekonomi
Oleh karenanya diperlukan sebuah keputusan yang tepat dalam menyikapi beragam persoalan demikian.
Sehingga nantinya dampak positif yang sudah ada dapat konsisten terjaga.
"Beberapa negara melakukan pelarangan ekspor untuk komoditas pangan dengan tujuan memenuhi kebutuhan domestik," tandas Piter.