News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Brigadir J Tewas: Petugas PCR, Sopir, Ajudan dan ART Ferdy Sambo Diperiksa Maraton, Apa Hasilnya ?

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J dan Bharada E - Hingga hari ke-25 kematian Brigadir J, Selasa (2/8/2022), sejumlah fakta terungkap mulai dari pengakuan Bharada E hingga rekaman CCTV. Hasil pemeriksaan ajudan dan asisten rumah tangga Ferdy Sambo oleh Komnas HAM juga banyak temukan bukti baru.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidikan kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Pol Ferdy Sambo terus berproses.

Dalam satu hari, Senin (1/8/2022) ada empat saksi yang diperiksa terkait tewasnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Pol Ferdy Sambo, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Siapa saja empat saksi yang diperiksa terkait tewasnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Pol Ferdy Sambo, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan ?

Saksi pertama dan kedua adalah petugas swab PCR dan sopir Irjen Pol Ferdy Sambo, yang diperiksa oleh Tim Khusus (timsus) Polri.

Saksi ketiga dan keempat adalah ajudan dan asisten rumah tangga (ART) Irjen Pol Ferdy Sambo, yang diperiksa oleh Komnas HAM.

Lantas bagaimana hasil pemeriksaan keempat saksi itu ?

Apakah ada titik terang hingga segera ada penetapan tersangka di kasus tewasnya Brigadir J ?

Petugas PCR dan Sopir Ferdy Sambo Diperiksa di Bareskrim

Tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memeriksa petugas swab polymerase chain reaction (PCR) hingga supir Irjen Ferdy Sambo terkait kasus kematian Brigadir Yosua alias Brigadir J.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi menyatakan bahwa mereka diperiksa terkait kasus kematian Brigadir J.

"Petugas Smart Co Lab yang melakukan PCR dan sopir IJP FS saat hari kejadian," kata Andi Rian kepada wartawan, Senin (1/8/2022).

Ia menuturkan bahwa pemeriksaan dilakukan di Bareskrim Polri.

Adapun pemeriksaan keduanya masih berlangsung.

"Di Bareskrim, sementara berlangsung," pungkasnya.

Ajudan dan ART Ferdy Sambo Diperiksa Komnas HAM

Ajudan dan asisten rumah tangga (ART) Irjen Pol Ferdy Sambo juga dijadwalkan diperiksa di kantor Komisi Nasional Hak Asasi dan Manusia (Komnas HAM) Senin (1/8/2022) siang.

Dalam undangan yang diterima Tribunnews.com dari Humas Komnas HAM, seorang ajudan akan diperiksa hari Senin (1/8/2022)

Ajudan tersebut sebelumnya dijadwalkan menjalani pemeriksaan bersama enam ajudan lainnya yang sudah memberikan keterangan di Komnas HAM, Selasa (26/7/2022),

Namun, ia urung hadir dan dijadwalkan ulang pada hari ini.

"Dalam rangka melengkapi rangkaian pemantauan dan penyelidikan peristiwa baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri (nonaktif), Komnas HAM akan melakukan permintaan keterangan dari Adc dan Pengurus Rumah Irjen Ferdy Sambo pada Senin, 1 Agustus 2022," kata undangan tersebut, dikutip pada Minggu (31/7/2022).

Rencananya permintaan keterangan tersebut akan dilakukan pada pukul 11.00 WIB.

Selain seorang ajudan, ART berinisial FS juga akan diperiksa.

"Besok (Senin) siang. Tunggu aja sekitar jam 11-an," ungkap Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, Minggu (31/7/2022), dilansir Tribunnews.com.

"Asisten rumah tangga FS (juga diperiksa)," tambah Beka.

Seorang aide-de-camp (ADC) atau ajudan dan dua orang asisten rumah tangga (ART) Kadiv Propam non aktif, Irjen Pol Ferdy Sambo tiba di Kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022). Mereka tidak menggunakan seragam. Salah satu laki-laki yang menggunakan topi hitam dan masker hitam adalah salah satu ajudan Ferdy Sambo yang menghadiri pemeriksaan pekan lalu. Sedangkan laki-laki berkemeja biru dan perempuan berkerudung hitam diduga adalah ART Ferdy Sambo. Kedatangan mereka untuk memenuhi panggilan pemeriksaan oleh Komnas HAM terkait kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo. WARTA KOTA/YULIANTO (WARTA KOTA/YULIANTO)

Lantas, kapan Irjen Ferdy Sambo dan istrinya akan diperiksa?

Anam mengungkapkan, pemeriksaan keduanya dijadwalkan jika semua pihak sudah dimintai keterangan.

"Pasti kami akan panggil Pak Ferdy Sambo, pasti kami akan meminta keterangan Bu Putri."

"Tapi tahapannya adalah memperkuat dulu sekuen-sekuen ceritanya, konteks waktunya dan sebagainya, baru nanti pasti ke Ferdy Sambo," ungkapnya, Sabtu (30/7/2022).

Setelah permintaan keterangan selesai, rencananya Komnas HAM akan menyampaikan keterangan terkait hal tersebut.

Hasil Pemeriksaan para Saksi

Komnas HAM mengungkap temuan-temuan baru di kasus tewasnya Brigadir J.

Di antaranya soal tes PCR di rumah pribadi Ferdy Sambo usai pulang dari Magelang hingga sejumlah foto kegiatan di Magelang.

Temuan baru ini didapatkan dari rekaman CCTV dan pemeriksaan para saksi.

1. CCTV Rekam Peristiwa PCR di Rumah Pribadi: Istri Ferdy Sambo Pertama, Brigadir J Paling Terakhir Test Setelah Bharada E

Komisi Nasional Hak Asasi dan Manusia (Komnas HAM) memastikan Irjen Ferdy Sambo tidak melakukan PCR bersama rombongan Putri Candrawathi, Brigadir J, dan Bharada E.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengatakan Irjen Ferdy Sambo tidak terlihat dalam rekaman CCTV yang menangkap momen rombongan Putri Candrawathi, termasuk Brigadir J dan Bharada E, melakukan PCR.

"Yang pasti, ketika Ibu (Putri Candrawathi dan rombongan di-PCR, Pak Sambo tidak (termasuk) bagian ini (rombongan). Dia tetap di kamar," ungkap Taufan dalam wawancara Metro TV, dikutip Tribunnews.com, Senin (1/8/2022).

Lebih lanjut, Taufan menyebut pihaknya masih mendalami soal di mana dan kapan Irjen Ferdy Sambo melakukan PCR.

"Komnas HAM belum mengetahui apakah Pak Sambo PCR-nya jam berapa, di mana, itu nanti kita cari lagi informasinya," ujarnya.

Diketahui, tes PCR itu dilakukan rombongan Putri Candrawathi sepulang dari Magelang, Jawa Tengah, Jumat (8/7/2022), sekitar pukul 15.43 WIB.

Tes PCR dilakukan di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Taufan mengatakan, Brigadir J adalah orang paling terakhir yang melakukan PCR, tepat setelah Bharada E.

"Dalam CCTV itu, yang melakukan PCR adalah ibu P, ART-nya, ada satu lagi asisten orang situ, Brigadir J paling terakhir, sebelumnya ada Bharada E, dan satu lagi ADC namanya Riki," kata Taufan.

Seusai tes PCR, rombongan Putri Candrawathi pindah ke rumah dinas yang berjarak 500 meter dari rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo, tepatnya di Komplek Polri Jalan Duren Tiga Nomor 46.

Jeda beberapa menit, Irjen Ferdy Sambo juga keluar dari rumah pribadi.

Namun, ia tak menuju rumah dinas, melainkan ke arah berbeda.

Baca juga: Perjalanan Kasus Dugaan Pelecehan Istri Ferdy Sambo dari Polres Jaksel, Polda sampai Bareskrim

Mobil yang ditumpangi Irjen Ferdy Sambo berhenti, diduga saat Putri menelepon melaporkan peristiwa adu tembak di rumah dinas.

"Kata penyidik, ada telepon untuk Pak Sambo dari istrinya yang menjelaskan ada peristiwa itu," ujar Taufan.

Taufan menambahkan, sementara mobil dan patwal berusaha putar balik, Irjen Ferdy Sambo berlari menuju rumah dinas.

Sementara itu, Putri Candrawathi terlihat menangis ketika kembali ke rumah pribadi seusai insiden adu tembak.

"Dari CCTV satu lagi di rumah pribadi itu, kelihatan Ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis," tandas Taufan.

2. Kantongi Foto dan Cerita Kegiatan di Magelang

Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam mengatakan pihaknya telah ditunjukkan dokumen berupa foto kegiatan sejumlah pihak terkait di Magelang sebelum peristiwa tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Anam mengatakan tidak bisa menunjukkan foto tersebut ke publik melalui media karena pihaknya masih harus memverifikasi foto tersebut.

Selain itu, kata Anam, pihaknya juga telah mendapatkan informasi tambahan mengenai kegiatan di Magelang yang dilakukan para pihak terkait tewasnya Brigadir J.

Hal tersebut disampaikannya usai Komnas HAM meminta keterangan terhadap Adc atau ajudan dan pengurus rumah Sambo terkait tewasnya Brigadir J.

Permintaan keterangan dan pernyataan Anam tersebut disampaikan di kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat pada Senin (1/8/2022).

"Salah satu yang membuat ini kaya, misalnya terkait apa yang terjadi di Magelang. Kami ditunjukkan dokumen foto, tidak bisa kami tampilkan, karena itu harus kita verifikasi, terus kami juga diperkaya dengan cerita-cerita yang terkait di Magelang," kata Anam.

Diketahui sebelum tewas, Brigadir J melakukan kegiatan bersama Bharada E, istri Ferdy Sambo, dan sejumlah orang lainnya di Magelang.

Pulang dari Magelang, rombongan menjalani tes PCR hingga berujung pada baku tembak yang menewaskan Brigadir J.

3. Hasil Tes PCR Rombongan Magelang

Komnas HAM sudah mengantongi hasil tes PCR terkait kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Diketahui Brigadir J bersama ajudan lainnya pada hari kejadian, Jumat (8/7/2022) melakukan tes PCR di rumah Irjen Ferdy Sambo, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Seharusnya, Komnas HAM menggali keterangan terhadap tenaga kesehatan yang melakukan tes PCR tersebut.

Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara mengatakan tenaga kesehatan yang melakukan tes PCR terhadap tersebut tidak hadir.

Tenaga kesehatan tersebut merupakan pihak swasta dan bukan anggota kepolisian.

"Kami juga memperoleh bukti tambahan terkait dengan PCR. Artinya sudah ada hasilnya dari Tes PCR yang dilakukan di rumah Saguling (rumah pribadi Sambo)," kata Beka usai pemeriksaan terhadap Adc atau ajudan dan pengurus rumah Ferdy Sambo di kantor Komnas HAM RI, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022).

Beka mengatakan para pihak yang dimintai keterangan hari ini adalah Add atau ajudan dan Asisten Rumah Tangga (ART) Sambo.

Dari hasil permintaan keterangan tersebut, kata Beka, Komnas HAM mendapat kemajuan yang signifikan terkait kasus tewasnya Brigadir J.

"Memang kami mendapatkan kemajuan yang cukup signifikan. Karena melengkapi keterangan yang sudah disampaikan pada minggu lalu yang sudah disampaikan oleh ADC-ADC yang lain," kata Beka.  

Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara dan Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam menyampaikan keterangan di kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat pada Senin (1/8/2022). Terbaru Komnas HAM mengantongi bukti hasil tes PCR terkait penembakan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo. (Tribunnews.com/ Gita Irawan)

Kasus Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Diberitakan sebelumnya, Kepolisian RI mengungkap alasan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ditembak mati Bharada E di kediaman Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa Brigpol Yosua ditembak mati karena diduga melakukan pelecehan seksual dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Ramadhan menuturkan bahwa fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

Dua saksi yang diperiksa di antaranya adalah Istri Kadiv Propam dan Bharada E.

"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.

Baca juga: 25 Hari Belum Ada Tersangka, Susno Duadji dan Napoleon Bonaparte: Kasus Tewasnya Brigadir J Mudah

Ia menuturkan bahwa Istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J.

Teriakan permintaan tolong tersebut pun didengar Bharada E yang berada di lantai atas rumah.

Menurutnya, kehadiran Bharada E membuat Brigadir J menjadi panik.

Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharada E yang berdiri di depan kamar.

“Pertanyaan Bharada E direspon oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali kearah Bharada E,” Ramadhan.

Kadiv Propam Tak di Rumah

Kepala Divisi Propam non-aktif Polri Irjen Ferdy Sambo disebut tak berada di kediamannya saat insiden penembakan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J kepada Bharada E pada Jumat (8/7/2022).

"Jadi waktu kejadian penembakan tersebut Pak Sambo, Pak Kadiv, tidak ada di rumah tersebut," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Ia menuturkan bahwa Irjen Ferdy Sambo sedang keluar rumah untuk melakukan tes PCR Covid-19 saat insiden penembakan tersebut.

"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," ungkapnya.

Baca juga: Timsus Polri Kembali Datangi Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Ada Apa?

Lebih Lanjut, Ramadhan menuturkan bahwa Irjen Ferdy Sambo baru mengetahui adanya peristiwa itu setelah ditelepon istrinya.Seusai itu, dia langsung melihat Brigadir J yang sudah dalam kondisi meninggal dunia.

"Setelah kejadian, Ibu (Istri) Sambo menelpon Pak Kadiv Propam. Kemudian datang, setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam menerima telpon dari ibu. Pak Kadiv Propam langsung menelpon Polres Jaksel dan Polres Jaksel melakukan olah TKP di rumah beliau," pungkasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini