News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sembako bantuan Presiden

JNE Gandeng Hotman Paris Jadi Pengacara soal Kasus Bansos Dikubur di Depok

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Desiree Tarigan didampingi Hotman Paris, pengacaranya, saat dijumpai Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, di Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/4/2021). JNE menggandeng Hotman Paris menjadi pengacaranya soal kasus bansos yang dikubur di Depok. Pihaknya pun akan menggelar konpers pada Kamis (4/8/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Pengacara kondang Hotman Paris digandeng oleh PT Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir (PT JNE) sebagai kuasa hukum terkait kasus bantuan sosial (bansos) yang dikubur di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. 

Hal ini diketahui dalam unggahan Hotman di akun Instagram pribadinya, @hotmanparisofficial pada Rabu (3/8/2022).

Selain informasi sebagai pengacara, Hotman juga mengumumkan akan digelarnya konferensi pers pada Kamis (4/8/2022) di Jet Ski Cafe, Penjaringan, Jakarta Utara pada pukul 14.00 WIB.

Adapun topik yang akan dibicarakan adalah terkait hak jawab JNE atas tudingan penimbunan bansos berupa beras dari Presiden RI yang dikubur di Sukmajaya, Depok.

"Somasi terbuka terhadap pihak-pihak yang melakukan fitnah," demikian tertulis dalam unggahan undangan konferensi pers tersebut.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, JNE membantah adanya pelanggaran yang dilakukan soal penguburan bansos tersebut.

JNE menunjuk Hotman Paris menjadi kuasa hukum terkait kasus bansos yang ditimbun di Depok. Mereka pun bakal menggelar konferensi pers pada Kamis (4/8/2022) di Jet Ski Cafe, Penjaringan, Jakarta Utara.

Baca juga: Kasus Temuan Bansos Terkubur di Depok, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Dikerahkan Bantu Penyelidikan

Bantahan ini tertulis dalam unggahan di akun Instagram resmi JNE, @jne_id pada Minggu (31/7/2022).

"Dalam menjalankan bisnis JNE mengikuti peraturan yang berlaku serta selalu menjalankan standard operating procedure perusahaan dengan sebaik mungkin."

"Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," demikian tertulis dalam unggahan JNE.

Baca juga: Polda Metro Belum Bisa Pastikan Isi Paket Bansos yang Dikubur di Depok Seluruhnya Beras

Selain itu Vice President of Marketing JNE Express, Eri Palgunadi mengatakan bansos tersebut dikubur lantaran telah rusak.

Eri pun menegaskan prosedur penguburan bansos rusak itu sesuai dengan perjanjian antara JNE dan pihak pemerintah.

"Kami sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," ujarnya.

Namun, Eri tidak menjelaskan terkait kapan penguburan bansos itu dilakukan.

Sebagai informasi, ditemukan bansos presiden sejumlah satu kontainer ditimbun di lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok pada Jumat (29/7/2022).

Adapun jenis dari bansos yang ditimbun yakni berupa beras, minyak goreng, tepung terigu dan telur.

Baca juga: Tinjau Lokasi Penguburan Bansos, Kombes Auliansyah: Jumlah Bantuan yang Dikubur Mencapai 3,4 Ton

Pada saat ditemukan, tumpukan bansos berupa sembako itu telah ditutup terpal berwarna biru.

Sementara, awal penemuan penimbunan bansos tersebut saat seorang warga bernama Rudi Sain memperoleh laporan dari seorang karyawan jasa pengiriman yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Digali oleh 2 Orang, Diberi Upah Masing-Masing Rp 750 Ribu

Lokasi dugaan penimbunan sembako bantuan presiden di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Senin (1/8/2022). Beras bantuan sosial tersebut ditimbun di Depok, diduga dipendam 2 tahun lalu saat awal Covid-19 di Indonesia. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Kemudian, penggali lubang penimbunan bansos sembako itu bernama Nanang Firmansyah dan Rusdi.

Adapun Nanang berkata bahwa lokasi penimbunan sembako itu dekat dengan gudang kantor JNE cabang Depok.

Ia mengungkapkan dirinya sempat memperoleh orderan menggali lubang untuk kebutuhan septic tank dari seorang bernama Dadung.

"Saya awalnya dikasih orderan dari teman, namanya Pak Dadung untuk gali septic tank," katanya dikutip dari Tribun Jakarta.

Baca juga: VIDEO Tim Kemensos Cium Bau Busuk Diduga Telur dan Tepung di Lokasi Penimbunan Beras Bansos

Nanang pun menerima orderan itu dan melakukan penggalian selama dua hari.

Adapun, katanya, penggalian dilakukannya pada tahun 2020.

"Begitu kelar gali langsung saya tinggal gak ada yang dikubur, jadi saya gali doang. Kedalaman satu setengah meter lebar dua meter."

"Saya berdua sama Rusdi. Itu dua hari, siang hari," jelasnya.

Selesai menggali, Nanang dan Rusdi memperoleh total upah sejumlah Rp 1,5 juta dan dibagi dua.

Ia menyebut, upah tersebut diperolehnya dari kantor jasa pengiriman yang ada di seberang lokasi penggalian.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Suci Bangun DS)(Tribun Jakarta/Dwi Putra Kesuma)

Artikel lain terkait Sembako Bantuan Presiden

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini