Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Jokpro (Jokowi-Prabowo) 2024 Timothy Ivan Triyono memuji Presiden Jokowi yang diramal berhasil membawa Indonesia ke luar dari jurang resesi.
Timothy mengatakan prestasi yang terus dilahirkan Jokowi selalu menjadi argumentasi yang kuat bagi pergerakan Jokowi 3 periode.
“Hingga saat ini prestasi demi prestasi terus dilahirkan oleh Pak Jokowi. Satu per satu argumentasi kami mengapa Jokowi harus 3 periode semakin kuat," kata Timothy dalam keterangannya yang diterima, Rabu (3/7/2022).
Timothy menuturkan alasan 3 periode itu termasuk kekhawatiran bahaya politik identitas. Pihaknya meyakini hanya Jokowi yang dapat merealisasikan Indonesia emas 2045.
Baca juga: Jokowi Harus Tertibkan Jokpro Terkait Narasi Tiga Periode: Sudah Tutup Buku
"Setidaknya Pak Jokowi yang harus membawa Indonesia bangkit dari negara berkembang menjadi negara maju, maka dari itu kami ingin Pak Jokowi lanjut 3 periode,” ujar Timothy.
Timothy lalu mengimbau seluruh lapisan masyarakat yang ingin Jokowi 3 periode untuk terus menyuarakan aspirasinya agar MPR segera mengamandemen UUD RI 1945 terkait periodisasi jabatan presiden 3 periode.
Ia tidak ingin momentum kebangkitan Indonesia terhambat karena pergantian pemimpin.
“Ya memang harus seperti itu, masyarakat harus terus bersuara, menyampaikan aspirasi Jokowi 3 periode agar MPR segera mengamandemen UUD RI 1945 terkait masa jabatan 3 periode," ucapnya.
Lebih lanjut, Timothy menjelaskan terkait Indonesia sebagai negara kebal resesi itu diramal oleh International Monetary Fund (IMF).
Dalam laporan IMF, Rabu (27/7/2022), pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Jokowi diramal mampu melampaui China yang ekonominya jatuh dari sebelumnya tumbuh 8,1 persen menjadi 3,3% pada 2022.
Selain itu, Timothy juga menyinggung soal hasil survei The Muslim 500 pada Minggu (24/7/2022) yang mana Jokowi disebut salah satu dari 50 tokoh Islam yang paling berpengaruh di dunia.
Menurutnya, dalam survei yang disusun oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre di Amman, Yordania, menempatkan Jokowi di urutan ke-13.
Ia menambahkan dalam keterangannya Jokowi ditulis sebagai tokoh yang dikenal sebagai ‘pemimpin yang populis, yang tidak menikmati dukungan dari cendikiawan keagamaan atau datang dari latar belakang militer atau orang kaya’.