Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto, memastikan tidak ada pelecehan seksual pada Putri Candrawathi lantaran Brigadir J berada di pekarangan rumah sebelum dieksekusi.
Baca juga: FAKTA Bharada E Dapat Perlindungan LPSK: Akan Dijaga 24 Jam hingga Semua Kegiatan Dikawal
Semua saksi, kata Agus, melihat Brigadir J tidak masuk ke dalam rumah ketika mengantar Putri Candrawathi ke rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarya Selatan.
Brigadir J baru masuk ke dalam rumah setelah dipanggil oleh Irjen Ferdy Sambo.
Dengan kata lain, tudingan Brigadir J melakukan pelecehan dan penodongan senjata pada Putri Candrawathi, tidak terbukti.
"Semua saksi kejadian menyatakan Brigadir Joshua, almarhum Joshua, berada di dalam rumah, tapi di taman pekarangan depan rumah," kata Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (13/8/2022), dilansir Tribunnews.com.
"Almarhum J masuk saat dipanggil ke dalam oleh FS," pungkasnya.
2. Ada di lokasi kejadian
Menurut pengakuan Irjen Ferdy Sambo, ia tidak berada di lokasi kejadian ketika Brigadir J dieksekusi.
Kala itu, Irjen Ferdy Sambo mengaku tengah menjalani tes PCR.
Ia baru mengetahui adanya insiden penembakan setelah mendapat telepon dari Putri Candrawathi.
"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," ungkap Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (11/7/2022), dilansir Tribunnews.com.
Baca juga: Pengakuan Baru Ferdy Sambo: Aktor di Balik Obstruction of Justice Kasus Brigadir J
"Setelah kejadian, Ibu (Istri) Sambo menelpon Pak Kadiv Propam. Kemudian datang, setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam menerima telpon dari ibu. Pak Kadiv Propam langsung menelpon Polres Jaksel dan Polres Jaksel melakukan olah TKP di rumah beliau," imbuhnya.
Selain itu, narasi lainnya muncul, mengatakan Irjen Ferdy Sambo sedang dalam perjalanan menuju tempat lain, ketika Putri Candrawathi, Brigadir J, dan Bharada E pergi ke rumah dinas.
Namun demikian, ditemukan fakta Irjen Ferdy Sambo ada di lokasi kejadian ketika Brigadir J dieksekusi.