"Oleh karena itu kami sudah siap lahir batin untuk ikut Pemilu, meyukseskan Pemilu dan menghasilkan pemimpin-pemimpin terbaik pada 2024," jelas Zulhas.
Untuk itu, Koalisi KIB ini berharap para pemuda meliriknya sebagai pilihan dalam Pemilu 2024.
"Para pemuda, generasi masa depan milik saudara, oleh karena itu, kami mengajak generasi muda, milenial dan Gen Z untuk ayo ramai-ramai aktif ikut menetukan masa depan saudara, masa depan Indonesia, bagi negara dan bagi bangsa tercinta," sambung Zulhas.
Baca juga: PSI Daftar Jadi Calon Peserta Pemilu 2024, Giring Targetkan 10 Juta Suara Sah Nasional di Pileg
Airlangga Jadi Usulan Capres
Sebagaimana dijelaskan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet), dari sisi Partai Golkar tetap akan mengusulkan nama Airlangga Hartato sebagai pilihan Calon Presiden.
Padahal dalam sejumlah lembaga survei, elektabilitas tokoh sebagai calon presiden, Airlangga umumnya masuk ke kelompok papan tengah atau malah papan bawah.
Mengutip Kompas.com, elektabilitas Airlangga sebanyak 1-4 persen, bahkan belum menyentuh angka 5 persen.
Dengan angka ini, maka elektabilitas Airlangga jauh tertinggal dari sejumlah nama seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, atau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Berdasarkan Survei Lembaga Indopol Survey and Consulting yang dirilis 15 Juli 2022 misalnya, elektabilitas Airlangga menunjukkan angka sebesar 0,57 persen.
Airlangga berada di urutan ke-12 setelah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Sementara jika ditinjau dari survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 14 Juni 2022 mencatatkan elektabilitas Airlangga sebesar 4,5 persen.
Baca juga: Demokrat Doakan Koalisi Gerindra dan PKB Solid Sampai Pendaftaran Pilpres 2024
Dalam survei tersebut, Airlangga berada di urutan ke-6 setelah Sandiaga Uno.
Mengacu data tersebut, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, elektabilitas Airlangga masih sangat kecil untuk dicalonkan sebagai presiden di Pemilu 2024.
Apabila Golkar memaksakan diri mengusung Airlangga sebagai capres, ini dapat mengancam keutuhan koalisi Golkar, PAN, dan PPP.