Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil dari peninjauan Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Komplek Polri Duren Tiga Jakarta pada Senin (15/8/2022) mengkonfirmasi banyak temuan Komnas HAM terkait kasus tersebut.
Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara mengatakan ada sejumlah hal yang diamati pihaknya di TKP, di antaranya adalah denah dan konstruksi rumah.
"Ini kemudian juga mengkonfirmasi banyak data keterangan dan informasi yang sudah kami dapatkan selama ini," kata Beka Ulung Hapsara saat konferensi pers di kanal Youtube Komnas HAM RI, Senin (15/8/2022).
Sejumlah informasi yang terkonfirmasi, kata Beka, di antaranya adalah keterangan para adc atau ajudan Irjen Ferdy Sambo, foto-foto, percakapan di media sosial, hingga hasil uji balistik.
Baca juga: 63 Personel Polri Terseret Kasus Ferdy Sambo, Penasehat Ahli Kapolri Buka Suara
Tak hanya itu, kata Beka, pihaknya juga menanyakan kepada pihak Kepolisian terkait lintasan peluru, sudut peluru, posisi Brigadir J sebelum dan sesudah tewas, serta posisi orang-orang lain di TKP pada saat kejadian.
"Termasuk juga menkonfirmasi dengan hasil-hasil autopsi dari RS Polri pada saat pertama diautopsi Brigadir J. Itu kira -kira yang dari TKP," kata Beka.
Indikasi Penghalangan Penyidikan Semakin Menguat
Sebelumnya Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menyebut hasil dari kedatangannya tersebut, indikasi penghalangan penyidikan atau Obstruction of Justice semakin menguat.
"Operation of Justice sejak awal kami lihat ada indikasi sejak awal, ketika kami cek di TKP indikasi itu semakin menguat," kata Anam kepada wartawan di lokasi.
Anam menyebut peninjauan timnya ke lokasi penembakan ini untuk mencocokan semua data yang didapat dengan kondisi di TKP penembakan tersebut.
"Apa yang kami temukan di dalam sana kami menguji semua yang kami dapatkan. Beberapa foto yang sebelumnya yang kami dapatkan dari pelacakan kami di siber kami cek apakah betul ruangan dan sebagainnya ternyata betul.
"Kedua, misalnya terkait posisi jenazah dan lain sebagainya juga betul. Dan lokasi yang lain lubang-lubang tembakan juga kami cek dengan bahan yang sudah kami punya ternyata juga betul," ucapnya.
Dengan ini, Choirul menerangkan peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir J semakin terang-benderang.
Baca juga: Ferdy Sambo Dilaporkan Atas Dugaan Suap LPSK hingga Satpam Kompleks, KPK Tindak Lanjuti