Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah ini menegaskan, KIB lebih mengedepankan narasi dan gagasan besar untuk Indonesia ketimbang, hanya menunjukkan orkestra politik yang artifisial atau dangkal.
“(KIB) ini bukan politik para pesolek, yang mana mempertontonkan satu dandanan politik yang sebenarnya hanya manis dipermukaan, tapi tidak indah di belakang. Karena dalam realitasnya, banyak orang yang kelihatan populer, narsis di medsos, dikenal oleh publik, nyatanya juga tidak punya rekam jejak yang bagus-bagus amat,” tutur Adi, dalam keterangan, Senin (15/8/2022).
Adi menambahkan, apa yang ditunjukkan partai yang dipimpin Airlangga Hartarto (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN), dan Suharso Monoarfa (PPP), lebih bersifat kualitatif atau substansial.
Meskipun, harus diakui, sampai saat ini, masyarakat Indonesia lebih menyukai hal-hal yang sifatnya kuantitatif, remeh temeh, atau popularitas.
Adapun 7 inisiatif utama PATEN yang ditawarkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di antaranya:
1. Percepatan dan transformasi kesejahteraan rakyat guna memperbesar kelas menengah, menciptakan lapangan kerja produktif, serta menuju negara maju dan sejahtera sebelum kesempatan emas mulai menutup di tahun 2035.
2. Pelayanan kesehatan dan perlindungan sosial untuk seluruh rakyat.
3. Pemerataan akses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berkesetaraan gender, khususnya bagi generasi muda.
4. Ketahanan sistem keuangan, pangan, energi, serta pembangunan yang berkelanjutan dan ekonomi sirkular.
5. Ketahanan NKRI yang kokoh secara ideologi, sosial-budaya, politik yang menyatukan, pertahanan dan keamanan.
6. Transformasi kelembagaan dan birokrasi yang berbasis pada prestasi (Meritokrasi).
7. Kepemimpinan dan hubungan internasional yang berwibawa.