Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah diusulkan menjadi calon presiden (Capres) pada 2024. Keduanya dipilih berdasarkan Rapimnas masing-masing partai.
Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menilai, keduanya selangkah lebih maju untuk menjadi capres definitif.
Pasalnya, Prabowo dan Airlangga telah dicalonkan oleh partainya masing-masing.
"Partai masih menjadi penentu akhir bagi figur yang hendak dicapreskan. Terlebih lagi bagi ketua umum sebuah parpol besar, maka kakinya sudah maju selengkah dalam nominasi capres definitif. Artinya seberapa populer seorang figur namun tidak punya tiket nominasi dari partai politik dan koalisinya, maka akan sulit," kata Wasisto kepada wartawan, Jumat (19/8/2022).
Menurut Wasisto, jika nanti keduanya akan bertarung di Pilpres 2024 persaingan akan berjalan kompetitif.
Hal itu mengingat keduanya berasal dari dua partai besar dan terlebih kini juga menjabat pos kementerian penting.
Meski begitu, dia tak menampik jika nantinya kedua partai akan berkoalisi di 2024. Karena, peluang kedua partai untuk berkoalisi sangat terbuka lebar.
"Peluang itu ada, namun yang penting diperhatikan adalah bagaimana membuat manajemen konflik bagi parpol besar ini. Tentunya ego masing parpol apalagi parpol besar tentu adalah suatu realita. Hal ini yang perlu dikondisikan sebelum membuat koalisi super," terang Wasisto.
Baca juga: Cerita Prabowo Subianto Pertama Kali Joget di Istana Karena Farel Prayoga Nyanyi Ojo Dibandingke
Selain itu, dengan mengandeng partai berbasis Islam dalam koalisi masing-masing dinilai akan berkontributif nantinya.
Masih menurutnya, Partai Islam menjadi strategi memenangkan hati pemilih muslim sebagai pemilih dengan segmen terbesar.
"Kalau bicara kontribusi, maka perlu dilihat kembali, segmen pemilih muslim mana yang disasar lewat representasi parpol islam yang menjadi mitra," katanya.
Selain itu, dia menyebut saat ini pekerjaan yang terbesar bagi Airlangga memaksimalkan mesin partai agar satu suara dalam mendukung Airlangga. Apalagi, Golkar saat ini adalah partai yang sangat mapan infrastuktur politiknya dengan jaringan meluas seluruh Indonesia.
"Ini tentunya menjadi modal penting," kata Wasisto.