Namun, Heru lebih lanjut menyampaikan untuk dua agenda tersebut belum dapat dipastikan soal waktunya.
“Karena kesibukan beliau sebagai seorang Presiden, kemarin juga baru pergi ke Beijing, Tokyo, Seoul, mempersiapkan materi. Sebelumnya ke Eropa, baru kembali kemarin, sudah mempersiapkan 17 Agustus, pidato kenegaraan,” ujar Heru.
“Mudah-mudahan beliau sempatlah untuk bisa memilih menteri yang memang akan dipilih Pak Presiden.”
Prediksi PDIP
Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) juga memperkirakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal merombak anggota kabinet atau reshuffle menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Alasannya, ada sejumlah menteri yang dinilai sudah mulai fokus menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
"Jadi perombakan ya sah-sah saja. Apalagi kan nanti di bulan September saya pastikan, sudah pasti ada paling tidak kan yang sudah declare kan Pak Prabowo. Kan enggak mungkin jadi Menhan (Menteri Pertahanan) lagi kan. September 2023," kata Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Wuryanto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Selain Prabowo, Pacul juga mengungkapkan kemungkinan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga terkena reshuffle pada 2023.
Hal itu akan terjadi jika Airlangga mendeklarasikan diri maju Pilpres 2024 dari partainya, Golkar.
"Iya dong (Airlangga di-reshuffle). Apabila mendaftar (Pilpres)," tutur Ketua Komisi III DPR itu.
Kendati demikian, Pacul menyerahkan sepenuhnya soal reshuffle kepada Presiden.
Sebab, dia menilai Presiden yang lebih memahami soal perombakan kabinet.
"Beliau lebih paham pembantu-pembantunya. Beliau lebih paham pandangan ke depan. Kalau beliau melakukan (reshuffle) supaya bisa menjawab tantangan di depan, kemudian melakukan reshuffle ya dia punya kewenangan," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, reshuffle kabinet masih memungkinkan untuk dilakukan kembali.