News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

PDFI Tegaskan Tak Dalam Tekanan saat Umumkan Tak Temukan Penyiksaan di Jenazah Brigadir J

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa yang tergabung dalam Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK) melakukan aksi dengan menyalakan lilin di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (22/7/2022). Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan atas tragedi kematian Brigadir J alias Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat dan mengharapkan pihak kepolisian untuk melakukan penegakan hukum dengan benar dan menuntaskan kasus ini. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Dokter Forensi Indonesia (PDFI) menegaskan tak berada dalam tekanan saat mengumumkan tidak temukan kekerasan atau penyiksaan di jenazah Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.

Diketahui, PDFI menyarahkan hasil autopsi ulang Brigadir J kepada pihak kepolisian di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Senin (22/8/2022). Hasilnya, mereka tak temukan tanda penyiksaan di tubuh Brigadir J.

Ketua Tim Dokter Forensik Gabungan Ade Firmansyah mengatakan pihaknya bekerja secara independen dalam menganalisa jenazah Brigadir J. Sebaliknya, tim dokter bekerja tidak berada dalam tekanan pihak manapun.

"Informasi yang kami bisa sampaikan secara lengkap gunakan alat forensik terbaik. Kami yakinkan kami bersifat independen dan tak dipengaruhi apapun, tidak ada tekanan," kata Ade Firmansyah.

Ade menuturkan bahwa proses analisa hasil autopsi jenazah Brigadir J berlangsung selama 4 minggu. Dengan begitu, proses autopsi ulang yang dilakukan oleh tim dokter juga telah leluasa.

"Kami kerja leluasa dalam kurun waktu empat minggu. Kita periksa bisa leluasa tidak ada tekanan. Awak media juga sabar memberikan kelonggoran buat kami untuk bisa proses hasil yang kita peroleh," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Tim Dokter Forensik Gabungan Ade Firmansyah mengatakan hasil autopsi menunjukan tidak ada tanda-tanda kekerasan selain tembakan senjata api di tubuh Brigadir J.

"Semua tempat-tempat dari informasi keluarga yang diduga ada tanda kekerasan kami pastikan nggak ada tanda kekerasan selain senjata api pada tubuh korban," kata Ade Firmansyah di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).

Baca juga: Sebut Tak Ada Organ yang Hilang, Tim Forensik Jelaskan Soal Otak Jenazah Brigadir J Pindah ke Perut

Dia membeberkan bahwa dokter forensik hanya menemukan lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar di jenazah Brigadir J. 

"Kita melihat bukan arah tembakan tapi masuknya anak peluru ada 5 luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini