News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perbedaan Cacar Monyet dengan Cacar Air: Penyebab, Gejala, hingga Pencegahannya

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Monkeypox atau cacar monyet.//Perbedaan cacar monyet dengan cacar air

TRIBUNNEWS.COM - Simak perbedaan cacar monyet dengan cacar air.

Cacar monyet yang dikonfirmasi telah masuk ke Indonesia, pasien pertama yang terinfeksi virus ini dari DKI Jakarta,

Virus cacar monyet ini sangat mirip dengan cacar air, hanya berbeda pada penyebabnya.

Perebedaan ini dari penyebab virusnya, cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox yang berasal dari genus Orthopoxvirus yang bersifat zoonosis.

Zoonosis ini artinya bisa mneular dari hewan ke manusia maupun sebaliknya, dan bisa dari manusia ke manusia.

Baca juga: Cara Penularan Cacar Monyet dan Tindakan Pencegahannya

Sedangkan cacar air, diakibatkan dari virus varicella-zoster dan hanya bisa menyebar dari manusia ke manusia.

Sebelum terjangkit virus cacar cacar monyet, gejala yang ditimbulkan meliputi demam, sakit kepala, Limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan merasakan lemas

Limfadenopati yang dirasakan di leher, ketiak, atau selangkangan, selanjutnya muncul ruam pada kulit yang biasanya muncul pada wajah dan mulut sebelum menyebar ke seluruh tubuh.

Gejala cacar monyet ini dapat berangsur membaik dan sembuh dengan sendiri sekitar dua sampai empat minggu, virus ini juga menyebabkan konidisi sakit serius hingga kematian.

Selanjutnya, gejala yang ditimbulkan dari cacar air yaitu demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, sakit kepala ringan, lemas, dan hilangnya nafsu makan.

Baca juga: Gejala hingga Pencegahan Virus Cacar Monyet yang Sudah Masuk ke Indonesia

Dilansir dari Surakarta.go.id, dalam gejala cacar air ini juga timbul ruam pada kulit di bagian dada dan punggung, lalu merambat ke area wajah, di dalam mulut, kelopak mata, hingga area alat kelamin.

Meskipun mudah menular, cacar air tidak menyebabkan konidisi serius pada penderitanya, penderita akan membaik dalam kurun empat sampai tuhuh hari.

Untuk cacar air, penyakit yang satu ini sudah ditemukan di seluruh belahan dunia, biasanya hampir setiap orang pernah mengalami ini satu kali dalam hidupnya.

Sedangkan cacar monyet ini banyak dialami di wilayah Afrika Tengah dan Barat, namun penyakit ini sudah mulai menyebar luas di berbagai wilayah Eropa dan Asia, termasuk Indonesia.

Langkah pencegahannya kedua virus ini yakni melakukan vaksinasi.

Vaksin varicella yang digunakan untuk mencegah cacar air, biasanya vaksin ini diberikan sebanyaka dua dosis pada anak berusia 12 bulan hingga 12 tahun.

Sedangkan vaksinasi untuk cacar monyet masih dalam tahap penelitian.

 (Tribunnews.com/Pondra Puger)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini