News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Kapolri Sebut Isu Temuan Uang Rp 900 Miliar di Rumah Ferdy Sambo Adalah Peristiwa di Atlanta AS

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri mendalami terkait kebenaran Kaisar Sambo dan gengnya, serta masalah Konsorsium 303.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri mendalami terkait kebenaran Kaisar Sambo dan gengnya, serta masalah Konsorsium 303.

Keterangan tersebut disampaikan Listyo saat rapat kerja bersama Komisi III DPR, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Cerita Kapolri Jenderal Listyo Sigit saat Bertemu Dua Tersangka Pembunuhan Berencana Brigadir J

Kapolri juga menjawab mengenai dugaan temuan uang sebanyak Rp 900 miliar yang ada di rumah mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

"Apakah betul Kaisar Sambo dan gengnya, terkait dengan masalah Konsorsium dan yang lain. Jadi saat ini kami sedang dalam pendalaman. Saya minta Propam untuk melakukan pendalaman," kata Kapolri Listyo Sigit dalam tayangan Live Komisi III DPR RI Rapat Kerja dengan Kapolri di kanal YouTube DPR RI, Rabu (24/8/2022).

Lebih lanjut Kapolri juga menjelaskan terkait isu temuan uang Rp900 miliar di rumah Ferdy Sambo.

Kapolri menegaskan bahwa sebelumnya Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo sudah menjelaskan bahwa isu tersebut tidaklah benar.

Pasalnya pada saat Polri melakukan penggeledahan tiga rumah Ferdy Sambo yang ada di kawasan Duren Tiga, Saguling, dan Bangka, termasuk rumah di Magelang, tidak ditemukan uang tersebut.

"Kemudian terkait isu temuan uang Rp900 miliar, ini juga tentunya menjadi salah satu yang perlu kami luruskan. Beberapa hari yang lalu sebenarnya Kadiv Humas sudah menjelaskan bahwa isu tersebut tidak benar," ujarnya. 

Baca juga: Kamaruddin Simanjuntak Ungkap Pengakuan Seorang Komjen yang Ketakutan Tangani Kasus Ferdy Sambo

Kapolri menambahkan, pada saat penggeledahan rumah Ferdy Sambo, Polri hanya mendapatkan HP, pisau, kotak senjata, serta beberapa buku laporan m-banking.

Oleh karena itu Kapolri bisa memastikan bahwa uang Rp900 miliar tersebut tidak ada.

Kemudian setelah dilakukan pendalaman, foto rumah yang diduga menjadi tempat penyimpanan uang Rp 900 miliar tersebut adalah kasus uang dollar palsu yang terjadi di Atlanta, Amerika Serikat (AS).

"Yang kita dapati saat itu HP, pisau, kotak senjata, beberapa buku laporan m-banking. Sehingga terkait uang Rp 900 miliar tersebut kami nyatakan tidak ada."

Baca juga: Tanggapi Kasus Km 50, Kapolri:  Apabila Ada Novum Baru, Kami Proses

"Dan setelah kami dalami, peristiwa yang kemudian viral tersebut, itu adalah kasus uang dollar palsu yang terjadi di Atlanta, Amerika Serikat. Jadi ini kami luruskan," pungkasnya.

Arteria Dahlan Desak Kapolri Jelaskan Isu Diagram Kaisar Sambo 303

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan menyinggung soal isu yang beredar terkait kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriasnyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Termasuk soal isu mengenai keberadaan bunker uang hingga judi yang diduga dibekingi oleh mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo melalui Kaisar Sambo 303.

Arteria pun mendesak agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjelaskan terkait hal tersebut.

Baca juga: Sidang Kode Etik Irjen Ferdy Sambo Bakal Digelar Tertutup

Hal itu disampaikan Arteria saat rapat kerja bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

"Diagram Kaisar Sambo 303 ini harus dicermati. Diagram Mas Agus di judi dan tambang ini harus dicermati. Kasihan beliau. Ini harus disikapi, direspon. Jangan sampai kita lebih ngotot daripada Polri. Kalau perlu bentuk tim," kata Arteria.

Menurut Arteria, Kapolri harus bisa menjelaskan soal isu yang berkembang di masyarakat tersebut. Namun, harus melakukan penyelidikan terpisah dari kasus Brigadir J.

"Harus bisa dijelaskan Pak Kapolri. Nanti saya akan berikan datanya juga. Tapi lakukan giat gakkumnya secara terpisah, split. Selesaikan perkara Brigadir J," terangnya.

Legislator PDIP itu menambahkan, isu tersebut harus diselesaikan secara tuntas oleh Kapolri.

Baca juga: Kapolri Ungkap Alasan Ferdy Sambo Belum Ditampilkan Kepada Publik: Strategi Penyidikan Timsus

Tentu, dengan harapan kepercayaan publik terhadap instirusi kops bhayangkara itu bisa kembali meningkat.

"Perkara-perkara ini buat lagi sprindik baru. Ini harus klir. Jangan masalah ini dipelihara jalan terus mengatasnamakan kasusnya Yosua," jelasnya.

Sebelumnya, isu kekaisaran Irjen Ferdy Sambo terus menguat pasca-penetapan tersangka dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Terkait itu, Mabes Polri menyebut tim Siber Polri masih melakukan pendalaman terkait isu tersebut.

"Iya, masih didalam oleh Siber," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dihubungi, Selasa (23/8/2022).

Dedi belum mau merinci lebih jauh terkait pendalaman penyidik Siber Polri soal isu pembekingan sejumlah bisnis gelap Ferdy Sambo tersebut.

Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) menduga terkuaknya nama sejumlah personel Polri dalam isu Konsorsium 303 ini diduga datang dari kubu 'lawan' Ferdy Sambo yang menginginkan eks Kadiv Propam beserta "gerbongnya" tersebut tergusur.

Baca juga: Dugaan Motif Pembunuhan Brigadir J: Sambo Marah karena Laporan Putri, Perselingkuhan atau Pelecehan

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyebut dokumen yang beredar itu mirip dengan model pemaparan yang dibuat oleh polisi dalam penanganan sebuah kasus.

Seperti diketahui, "Grafik Kaisar Sambo dan Konsorsium 303" mendadak beredar dan langsung viral di media sosial.

Gambar grafik berbentuk PDF Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 itu beredar setelah beberapa waktu sebelumnya mencuat isu Ferdy Sambo adalah ‘raja beking’ judi di Indonesia.

Disebutkan, selain judi, Ferdy Sambo juga menjalankan sejumlah bisnis gelap lainnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini