TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Jelang rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta, Selasa (30/8/2022), ada sikap berbeda ditunjukkan pihak Bharada E dan Brigadir J.
Melalui pengacaranya Ronny Talapessy, Bharada E mantap mengatakan kesiapannya menghdapi reksonstruksi pembunuhan Brigadir J.
Baca juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Bertemu di Rumah Tempat Brigadir J Tewas, Tampilannya Akan Berbeda
Dalam tayangan TV One News Senin (29/8/2022), Ronny Talapessy menyebut tidak ada hal yang dikhawatirkan kliennya besok saat rekonstruksi.
Terlebih besok untuk pertama kalinya usai jadi tersangka, Bharada E bakal kembali bertemu dengan Ferdy Sambo.
"Setelah saya dampingi, Bharada E semakin terbuka, menyampaikan semuanya di BAP. Ini kan masalah mengenai pasal yang digunakan 338, 340, pada faktanya bahwa klien saya ini tidak mengetahui atau menghendaki. Tidak ada masalah, klien saya sudah terbuka. Jadi sudah tidak ada hal yang menjadi kekhawatiran dengan tersangka lainnya," ungkap Ronny Talapessy.
Pengacara Brigadir J Khawatir
Jika Ronny Talapessy yang tenang, sikap berbeda ditunjukkan pengacara Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak, dia justru khawatir.
Martin Lukas Simanjuntak cemas Bharada E akan mendapat serangan dari geng Ferdy Sambo.
Baca juga: Kejaksaaan Agung Ungkap Alasan Kembalikan Berkas Perkara 4 Tersangka Pembunuhan Berencana Brigadir J
"Kami dukung RE, nanti mungkin tersangka yang lain wajib diborgol saja menurut saya. Supaya ada perasaan aman bagi RE untuk tidak adanya serangan yang bersifat spontan," ungkap Martin Lukas Simanjuntak.
Bukan lewat serangan fisik, Martin khawatir Bharada E akan diserang Ferdy Sambo dan kawanannya melalui gestur hingga tatapan mata.
Karenanya, Martin meminta kepada Ronny Talapessy agar senantiasa menjaga Bharada E besok.
"Namun saya lihat, yang paling krusial bukan serangan fisik, tapi serangan psikologi, yaitu tatapan mata, gestur, ini harus diantisipasi. Ketika terjadi kontak mata atau gestur langsung diarahkan ke tempat lain saja. Jangan ada minimal 19 detik pandang-pandangan, karena itu mempengaruhi psikologi," kata Martin Lukas Simanjuntak.
Kendati cemas, Martin berharap Bharada E tidak akan terpengaruh.
Baca juga: SOSOK Kuat Maruf Tersangka yang Terlihat di Kamar Putri Candrawathi Saat Rekon Kejadian di Magelang
Ia juga ingin agar kesaksian Bharada E dalam membongkar kasus kematian Brigadir J bisa konsisten.
"Richard Eliezer saat ini dihadapkan dengan pilihan antara dirinya atau orang lain. Kalau Richard Eliezer konsisten ingin menyelamatkan dirinya, dia harus berani melawan, siap untuk melakukan mental blok terhadap serangan psikologis," pungkas Martin Lukas Simanjuntak.
Akan Bertemu Saat Rekonstruksi, Ferdy Sambo Pakai Baju Tahanan, Putri Candrawathi Tidak, Mengapa?
Semua tersangka termasuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bertemu saat rekonstruksi.
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bertemu di rumah dinas yang jadi saksi bisu kematian Brigadir J di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta, Selasa (30/8/2022).
Baca juga: Respons Ayah Brigadir J Saat Tahu Putri Candrawathi Ngotot sebagai Korban Pelecehan Seksual
Saat Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bertemu, keduanya akan tampul berbeda saat rekonstruksi hari ini.
Ferdy Sambo hingga Bhadara E Pakai Baju Tahanan, Putri Candrawathi Tidak, Ini Alasannya
Ferdy Sambo dan para tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J dipastikan memakai baju tahanan hari ini.
Baca juga: LPSK Khawatir Bharada E Tertekan Jika Bertemu Langsung Ferdy Sambo Saat Rekonstruksi Besok
Penegasan itu disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi. Nantinya, hanya ada empat tersangka yang bakal memakai baju tahanan.
"4 tersangka berstatus tahanan akan menggunakan baju tahanan," kata Andi kepada wartawan, Senin (29/8/2022).
Adapun keempat tersangka tersebut adalah Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Bripa Ricky Rizal dan Kuat Maruf
Keempat tersangka tersebut memakai baju tahanan karena sudah menjadi tersangka dan sudah dilakukan penahanan atau sudah menjadi tahanan.
Berbeda dengan Putri Candrawathi. Meski sudah tersangka, ia tak akan mengenakan baju tahanan hari ini.
Menurut Andi, tersangka Putri Candrawathi tidak memakai baju tahanan lantaran masih belum diproses penahanan oleh penyidik Polri.
"Tersangka PC bukan tahanan," pungkasnya.
Suasana Rumah Dinas Jelang Rekonstruksi Brigadir J
Begini suasana rumah dinas Kadiv Propam Polri di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (30/8/2022) malam.
Hari ini Selasa (30/8/2022) rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir Yosua alias Brigadir J akan dilakukan di rumah tersebut.
Dikutip dari Kompas TV, tidak ada aktivitas di tersebut.
Berdasarkan pantauan juga tidak ada pengamanan kepolisian, sementara ada garis polisi di tembok rumah masih terpasang.
Penyidik Polri bakal menggelar rekonstruksi sekira pukul 10.00 WIB.
Ada lima tersangka pembunuhan Brigadir J yang bakal dihadirkan antara lain, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka RR, Bharada E, dan Kuat Maruf.
Sementara di dalam garasi terlihat masih terparkir sejumlah kendaraan di garasi rumah dinas Ferdy Sambo.
Beberapa kendaraan yang berada di garasi rumah dinas Ferdy Sambo yaitu bajaj berwarna hijau dan motor ATV berwarna biru hitam.
Selain itu, dua unit sepeda terlihat bersandar di garasi, tepat berada di belakang bajaj.
Sementara itu, garasi lainnya yang berada di pintu samping terlihat kosong.
Hanya ada tempat sampah dan beberapa bangku.
(Tribunnews.com/IgmanI/Kompas.com)